Jumlah ODP dan Positif Covid-19 di Aceh Mencapai 567 Orang

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Juru Bicara Bicara Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani

Kota Banda Aceh, spiritnews.co.id – Juru Bicara Bicara Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, kembali meng-update informasi kondisi Covid-19 di Aceh, per tanggal 29 Maret 2020, pukul 15.00 WIB.

“Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Aceh menjadi 567. Sehari sebelumnya, jumlahnya sekitar 416. Penambahan jumlah ODP Aceh sebanyak 151 orang yang diterima diterima Posko Gugus Tugas Percepatan Penangulangan Covid-19 dari 23 kabupaten/kota,” kata Saifullah.

Bacaan Lainnya

Dikatakan, dari 567 ODP tersebut, sebanyak 453 orang ODP dalam proses pemantauan, dan sisanya 144 ODP telah selesai melewati masa pemantauan. Jubir SAG menghimbau agar setiap ODP dalam penamtauan wajib disiplin menjalani prosedur isolasi mandiri, hingga masa penatauan berakhir.

Sementara itu jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 41 orang, seperti dalam rilis sebelumnya, dan 5 orang sedang dalam perawatan.

“Jumlah PDP yang Positif di Aceh bertambah satu orang, sehingga jumlah seluruh Covid-19 Aceh menjadi 5 orang, yakni satu orang meninggal dan sisanya dalam perawatan rumah sakit,” jelasnya.

Menurutnya, PDP dari Aceh yang diumumkan Positif Covid-19 oleh Juru Bicara Nasional Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, Minggu (29/3/ 2020) yakni, Kode: P.1136,  usia 22 tahun, laki-laki, asal Aceh Besar. Sebelumnya, pasien tersebut dirawat di Respiratory Intenseive Care Unit (RICU) RSUD ZA Banda Aceh pada tanggal 22 Maret 2020 dengan keluhan batuk, demam, dan diare.

Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia bersama istrinya–salah satu wilayah tranmisi Covid-19–dan kembali ke Aceh pada tanggal 15 Maret 2020.

Pada tanggal 23 Maret 2020, jelas SAG, tim medis mengambil swab-nya untuk dikirim ke Balitbangkes RI, Jakarta. Pada tanggal 25 Maret 2020 pasien diizinkan pulang karena kondisinya sudah baik.

“Tim Medis RSUZA Banda Aceh mewajibkan pasien tersebut menjalani karantina rumah, sesuai Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 di Indonesia,” ujarnya.(mahdi)

Pos terkait