Kabupaten Bandung, spiritnews.co.id – Dua hari berturut-turut, DPP LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) melakukan bhakti sosial penyemprotan disinfektan.
Pada Sabtu (18/4/2020), LSM besutan Suman Rinto Sitohang ini, melakukan penyemprotan disinfektan di Kampung Baru, RT 003/018, Desa Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung.
Minggu, (19/4/2020), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini kembali melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Kampung Pasir Jati, RT 002/004, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Ketua DPP LSM WGAB, Suman Rinto Sitohang, selama dua hari berturut-turut melakukan penyemprotan cairan disinfektan ini tanpa bantuan pemerintah.
“Kegiatan bhakti sosial penyemprotan cairan disinfektan ini kami lakukan dengan swadaya oleh pengurus dan anggota LSM WGAB,” kata Rinto kepada spiritnews.co.id, Minggu (19/4/2020).
Dikatakan, penyemprotan cairan disinfektan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Dan sekaligus untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan cairan disinfektan.
“Kita harus bahu membahu membantu masyarakat, khususnya untuk mencegah penyebaran Virus Corona ini,” jelasnya.
Diakuinya, penyebaran Virus Corona atau Covid-19 ini tak kunjung reda, sehingga membuat masyarakat semakin waspada. Masyarakat pun melakukan berbagai cara untuk mencegah penularan virus mematikan ini. Salah satunya dengan cara penyemprotan disinfektan.
Cairan disinfektan ini merupakan proses dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati. Ini yang membedakan disinfeksi dengan antiseptik. Kalau antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup.
Proses strerilisasi untuk menghilangkan atau membunuh mikroorganisme secara keseluruhan.
Saat ini banyak meminta disinfeksi di perumahan, perkantoran. Tapi perlu diketahui bahwa proses ini memiliki dampak kesehatan seperti menimbulkan bau dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan. Agar penyemprotan efektif biasanya petugas harus mencuci tangan yang bersih, menggunakan sarung tangan dan menggunakan pakaian khusus untuk melindungi tubuh.
“Petugas kami yang melakukan penyemprotan menggunakan alat penlindung diri (APD). Pakaian ini harus dilakukan agar petugas tidak tertular oleh Virus Corona,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, cairan disinfeksi ini bukanlah segalanya. Prosesnya mungkin selesai dalam satu jam. Namun, setidaknya bisa mencegah penyebaran atau penularan Covid-19.
Ia berharap lembaga swadaya masyarakat lainnya bisa melakukan hal serupa, agar Virus Corona ini secepat mungkin lenyap dari Indonesia. Sehingga, masyarakat bisa beraktivitas normal kembali.
“Saya berharap LSM lain bisa melakukan penyemprotan disinfektan seperti yang dilakukan LSM WGAB untuk membantu masyarakat,” ungkapnya.(sir)