Jakarta, spiritnews.co.id – Anggota DPR RI, Rafli, menegaskan perbankan harus segera realisasikan program relaksasi kredit ditengah kondisi wabah Covid-19 yang mempengaruhi dunia usaha dan berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Persoalan krusial penyelematan dunia usaha akibat wabah Covid-19, harus segera direalisasikan melalui program relaksasi kredit yang digulirkan, baik bagi UMKM, koperasi, maupun usaha yang bergerak lebih besar,” kata Rafli dalam rilis yang diterima redaksi spiritnews.co.id, Jumat (1/5/2020).
Diakuinya, desakan itu ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR RI dengan Pimpinan Bank BUMN, pada Kamis (30/4/2020) membahas implementasi PERPPU No 1 Tahun 2020.
“Kita dan masyarakat dunia sedang berada diambang krisis ekonomi, kami mengapresiasi langkah cepat presiden yang segera menerbitkan perppu no 1 tahun 2020, diikuti keppresnya, sebagai paket penyelematan ekonomi dari pemerintah,” katanya.
Dikatakan, sekarang tinggal bagaimana implementasi perbankan dan lembaga keuangan lainya sebagai satu titik krusial. Dunia usaha perlu kepastian agar segera menyusun rencana dan strategi baru dalam upaya penyelematan bisnis yang berdampak pada ekonomi rakyat.
“Meskipun banyak data lembaga terpercaya merilis begitu pesimistis akan pertumbuhan ekonomi, kita harus optimis penuh semangat. Lebih – lebih BI telah mengijeksi likuiditas ke perbankan lebih dari Rp 400 triliun, OJK telah melonggarkan kredit, LPS juga telah memiliki aset Rp 128 trilun, ini skenario cukup baik, tinggal bagaimana implementasi digenjot hingga segera menyentuh sektor riil,” tegas politisi PKS asal Aceh itu.(rls/red)