Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Aktivitas masyarakat terhambat pandemi Covid-19 yang berdampak perekonomian. Sebab, sebagian karyawan atau tenaga kerja dirumahkan, dan banyak pelaku usaha tidak dapat menjalankan usahanya.
Pemerintah sudah melakukan upaya-upaya penanggulangan dan pemberdayaan. Seperti, Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Bekasi dibawah naungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI tergerak untuk melaksanakan program refocussing.
“Program ini dilaksanakan dalam rangka memberdayakan masyarakat yang terdampak masa pandemi Covid-19,” kata Kepala Balai Besar Peningkatan Produktivitas, Chairul Fadhly Harahap, kepada spiritnews.co.id, Kamis (14/5/2020).
Chairul menyampaikan, bentuk pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan masyarakat yang terdampak pandemi, supaya masyarakat memiliki empati, tanggap situasi melalui keterampilan pembuatan cairan disinfektan dan masker.
“Selain mendapatkan keterampilan, masyarakat yang terlibat pemberdayaan tanggap Covid-19, juga diharapkan peduli bersama pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi Covid-19,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pembuatan cairan disinfektan dan masker didampingi oleh praktisi di bidangnya dan proses pembuatan menerapkan protokol Covid-19.
Pemberdayaan masyarakat ini bekerja sama dengan Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (IPEMI) Kota Bekasi, dilaksanakan di 10 lokasi dengan pemetaan 4 lokasi untuk pembuatan masker di kota bekasi, 5 lokasi untuk pembuatan disinfektan di Kota Bekasi dan 1 lokasi pembuatan masker di Jakarta Timur.
“Produk yang dihasilkan dari pemberdayaan masyarakat didistribusikan untuk pemerintah daerah, rumah sakit, organisasi masyarakat, fasilitas umum dan sebagian masyakakat,” ungkapnya.(sam)