Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Seperti sudah membudaya selama bulan puasa, sejumlah warga yang berada di Perumahan Perumnas 3 Bekasi dan sekitarnya selalu ramai keluar rumah untuk mendapatkan takjil selama bulan ramadan.
Bahkan mereka sepertinya mengabaikan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan physical distancing antar warga satu dan lainnya.
Salah seorang pedagang mie ayam, mengaku jika pemandangan keramaian warga berburu takjil di lokasi tersebut sudah menjadi pemandangan biasa setiap bulan ramadan tiba.
“Sudah biasa seperti ini kalau puasa, bahkan kerap menimbulkan kemacetan,” ujar pedagang yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Wati, salah seorang pemburu takjil, mengatakan dirinya memang sering datang ke lokasi tersebut demi berburu takjil kesukaannya.
“Saya sering mencari takjil disini,” katanya, Sabtu (16/5/2020).
Ia pun tidak menyangkal ada rasa khawatir yang hinggap didirinya ketika melihat keramaian di lokasi tersebut.
“Jelas khawatir, tapi saya datang kesini tetap menggunakan masker dan sarung tangan serta tetap menjaga jarak dengan pedagangnya,” jelasnya.
Camat Bekasi Timur, Widy Tiawarman, menegaskan, pihaknya sudah melakukan imbauan kepada para pedagang dan warga untuk tidak berkerumun bahkan tetap menerapkan physical distancingnya.
“Sudah kami imbau agar mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), bahkan secara tegas kami bersama unsur Kelurahan setempat mengimbau agar warga tetap menikmati menu berbuka puasanya di rumah saja,” jelasnya.
Selain itu, ungkap Widy, pihaknya juga menerapkan aturan ketat dimana para pedagang yang ada wajib menjaga jarak sekitar 2 meter dengan pedagang lainnya dan menjatuhi sanksi berupa teguran tertulis kepada pedagang yang tidak mematuhi aturan penggunaan APD-nya.
“Pedagang di lokasi tersebut sudah kami atur jaraknya, yakni 2 meter antara pedagang satu dan lainnya, bahkan yang tidak menggunakan APD, kami berikan surat teguran tertulis dan diminta untuk melengkapi APD tersebut,” tandas Widy.(gri)