Kabupaten Aceh Tamiang Dilanda Bencana Banjir

  • Whatsapp
spiritnews.co.id

Kabupaten Aceh Tamiang, spiritnews.co.id – Akibat hujan lebat, sungai Tamiang meluap mengakibatkan sejumlah desa di Kecamatan Bendahara dilanda banjir.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil, mengatakan, hujan lebat di hulu sungai Tamiang telah membuat beberapa desa di Kecamatan Bendahara dilanda banjir kiriman.

Bacaan Lainnya

“Banjir kiriman ini hampir setiap tahun terjadi,” kata Mursil. Banjir yang terjadi hampir saban tahun, kata dia telah membuat tanggul sungai tergerus dan sungai juga mendangkal. Akibatnya luapan sungai membanjiri desa.

Di antara desa yang tergenang banjir adalah Teluk Kemiri, Teluk Kepayang, Teluk Halban Dan Teluk Pakam. Semua desa itu berada di pemukiman Bendahara Hilir kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang.

“Kami sangat memohon pak gubernur agar pembangunan tanggul bisa dilakukan sehingga banjir kiriman ini tidak terjadi setiap tahun di desa kami,” kata Mat Lazim, Kepala Mukim Bendahara Hilir.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, berharap masyarakat bersabar minimal sampai wabah Covid-19 selesai. Ia menginstruksikan Bupati Mursil untuk menampung semua aspirasi masyarakat tersebut.

Nova mengimbau masyarakat berhati-hati dan sementara waktu tidak bermain terlalu dekat dengan alur sungai. Ia berharap hujan di hulu sungai di wilayah Aceh Timur tidak turun sehingga tidak membuat sungai Tamiang kembali meluap.

“Kita sama-sama berdoa agar hujan tidak turun di hulu sungai Tamiang,” kata dia.

Meski di tengah musibah, Nova Iriansyah mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19. Hal itu sangat penting untuk memutus mata rantai virus corona.

“Tetap jaga jarak dan pakai masker. Anjuran itu bukan untuk saya, tapi kepentingan kita semua,” kata Nova. Juliani, salah seorang warga Teluk Halban, mengatakan banjir terjadi pada Minggu dua hari lalu. Saat itu, kata dia air mulai melewati tanggul pembatas sungai pada sore hari. Jelang sahur, kata dia air semakin kencang dan mencapai sekitar satu meter. Beruntung rumah dia berkonstruksi panggung, sehingga dia tidak perlu mengungsi.

“Sebagian besar rumah di Kemukiman Bendahara Hilir adalah rumah panggung. Jadi hanya sebagian yang mengungsi, mereka pindah sementara ke rumah saudara,” kata Juliani.(mah)

Pos terkait