Kemnaker Minta Pengawas Ketenagakerjaan Pastikan Pekerja Aman Selama Pandemi Covid-19

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah

Jakarta, spiritnews.co.id – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meminta pengawasan ketenagakerjaan di tingkat pusat dan daerah memastikan pekerja/buruh di masa pandemi Covid-19 dapat bekerja dengan aman dan nyaman di lingkungan kerjanya masing-masing.

Untuk itu, Pengawas Ketenagakerjaan harus melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja, serta kepatuhan para pelaku usaha dalam menerapkan norma ketenagakerjaan melalui langkah-langkah pencegahan, pemberian saran, deteksi dini, serta penegakan norma-norma ketenagakerjaan.

Bacaan Lainnya

“Dunia usaha harus tetap berjalan, namun para pekerja juga harus dipastikan aman. Di sinilah pentingnya peran pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk memastikan pelindungan terhadap pekerja di tengah pandemi Covid-19,” kata Ida dalam Webinar bertema “Dinamika Kepatuhan Penerapan Norma Ketenagakerjaan Era New Normal Pasca Covid19” yang diselenggarakan Forum Kader Norma Ketenagakerjaan Nasional (FKNKN) di Jakarta, Senin (15/6/2020).

Ida meminta Pengawas Ketenakerjaan meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan kader Norma Ketenagakerjaan di perusahaan-perusahaan. Mengingat, keberadaan kader-kader tersebut menjadi mitra strategis dalam membantu memastikan ditaatinya norma-norma kerja di perusahaan.

“Sesuai dengan tugas dan fungsinya, kolaborasi antara Pengawas Ketenagakerjaan dan kader norma harus menciptakan situasi kerja yang kondusif, dimana perusahaan tetap produktif, dan hak-hak pekerja juga terlindungi,” ujarnya, didampingi Plt. Dirjen Binwasnaker & K3 Kemnaker, Iswandi Hari.

Ida mengaku, dalam hal pengawasan ketenagakerjaan, selalu dihadapkan tantangan klasik, yakni jumlah pengawas ketenagakerjaan yang belum ideal jika dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang menjadi objek pengawasan.

“Inovasi pengawasan dengan menggunakan piranti teknologi informasi bisa menjadi solusi meringankan kerja pengawasan yang lebih optimal dan lebih memudahkan partisipasi publik dalam pengawasan norma kerja,” katanya.

Dikatakan, jumlah perusahaan berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan mencapai 252.880 perusahaan dengan total tenaga kerja sebesar 13.138.048 orang.

Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengawasan Ketenagakerjaan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2016, seorang Pengawas Ketenagakerjaan wajib memeriksa paling sedikit lima perusahaan setiap bulan atau 60 perusahaan dalam satu tahun.

“Dengan jumlah pengawas ketenagakerjaan saat ini yang hanya sekitar 1.574 orang, pengawas hanya mampu mengawasi 103.680 perusahaan atau 40,9 persen dari jumlah perusahaan,” katanya.

Webinar dihadiri Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Periode 2005 – 2009, Erman Suparno; Direktur Kepesertaan BP Jamsostek, E. Ilyas Lubis; Plt. Dirjen Binwasnaker dan K3, Ghasmahadi; dan Ketua FKNKN, Hari Wijaya dan jajarannya.(rls/red)

Pos terkait