Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Mina Padi merupakan gabungan antara pertanian dan budidaya ikan dalam satu lahan.
Dengan sistem Mina Padi terintegrasi sehingga air yang digunakan untuk ikan dan padi dalam satu wadah, dapat meningkatkan omset para petani sampai tiga kali lipat.
Mukim Seunuddon, Zulkarnain, mengatakan, budidaya ikan di lahan persawahan ini sudah dilakukan secara tradisional oleh masyarakat tetapi baru mengembangkannya beberapa tahun terakhir.
Dengan sistem Mina padi, selain mendapat keuntungan dari panen budidayakan ikan, hasil produksi padi juga lebih tinggi dibandingkan sistem padi sawah konvensional.
“Mina padi, membudidayakan ikan di lahan pertanian sudah dilakukan sejak dulu. Kami pernah mengujungi kesatu tempat Gampong Simpang Peut Kecamatan Seunuddon Aceh Utara bisa mendapatkan omset puluhan juta rupiah dari satu hektar sawah dari padi dan ikan,” kata Zulkarnain.
Dalam kunjungan tim tehnis dari Dinas Pengairan Aceh Utara kelakasi Selasa (23-06-2020) Camat Drs.M.Jamil Rasyid memperkirakan integrasi padi dan budidaya ikan bisa meningkatkan pendapatkan petani sampai puluhan juta per hektar.
Keuntungan lain dari mina padi, kata Zulkarnain, petani tak mengalami banyak kerugian jika sawahnya mengalami gagal panen, karena masih mendapatkan manfaat dari budidaya ikan.
Keunggulan lainnya, (sawah) konvensional itu sudah habis modal tidak kembali, kalau mina padi kita ada harapan dari ikannya.
Selain keuntungan ganda yang didapat dari lahan mina padi, harga jual padinya pun lebih mahal dibandingkan dengan padi biasa, karena bebas pupuk kimia.
Mina padi ini menggunakan ‘pendekatan ekosistem’ dan secara perlahan akan menghilangkan ketergantungan terhadap penggunaan pestisida.
Kualitas padi dari lahan mina padi, juga lebih baik setelah diuji padi dari mina padi memiliki kadar glukosa yang lebih rendah.
“Keuntungan lain dari sistem mina padi adalah petani masih mendapatkan keuntungan walaupun padinya terkena hama. Contohnya padinya terkena hama, kita bisa potong dan ikannya kita tambah pakan lagi kan masih bisa dipanen,” ujarnya.
Menurutnya, mina padi lebih kebal hama dibandingkan sawah biasa antara lain hama wereng dan tikus tidak ada.
Meski sistem mina padi lebih menguntungkan, kenyataannya tak banyak petani yang berminat beralih dari sawah konvensional.
Diakuinya, mengelola mina padi tak mudah dan cara kerjanya berbeda dengan petani biasa ini yang harus kita pandu bersama nanti.
“Kami bersama Muspika sebagai lokomotif penggeraknya itu untuk yang punya kolam ikan yang kurang produktif agar warga sekitarnya juga bisa tertarik pada mina padi. Syaratnya butuh sistem irigasi teknis yang baik, karena butuh banyak air untuk kolam, maka tim tehnis irigasi langkahan sudah mengserve arial di lima Gampong Manekawan, merbo Puntong, Tanjong Pineung,” ungkapnya.(mah)
