Menaker Ida : Perempuan Manfaatkan Peluang Kerja di Era Digital

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah

Jakarta, spiritnews.co.id – Pandemi Covid-19 membuat perilaku industri dan pekerja berubah. Salah satu perubahan terlihat dengan penggunaan teknologi yang semakin meningkat dalam segala aspek. Perubahan tersebut mempercepat transformasi ketenagakerjaan yang terus bergerak ke arah revolusi industri 4.0.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, memandang peningkatan penggunaan teknologi di era digital menjadi peluang baru bagi bangkitnya ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia. Menaker Ida pun mendorong angkatan kerja, khususnya para perempuan untuk mempersiapkan diri menjadi bagian dari perubahan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Perempuan harus mampu mengoptimalkan pekerjaan-pekerjaan paruh waktu yang berkembang dan tumbuh dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti e-commerce dan programming,” kata Ida saat mengisi Seminar Virtual bertajuk “Kiprah Perempuan Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru” yang diselenggarakan PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Selain itu, kata Ida, dengan memanfaatkan teknologi digital, perempuan mampu melindungi dirinya melalui program jaminan sosial yang disediakan dan dikembangkan oleh pemerintah, serta mampu senantiasa berinvestasi dalam peningkatan kompetensi diri (lifelong learning through re-skilling and up-skilling).

Untuk mendukung upaya peningkatan kompetensi dan pemberdayaan bagi perempuan, katanya, Kemnaker telah memilki program-program terkait upaya penguatan serta pemberdayaan perempuan di seluruh Indonesia, antara lain melalui pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan kewirausahaan, pelatihan tanggap Covid-19, pemberian insentif pelatihan, serta pembangunan BLK Komunitas.

“Sebagai bukti komitmen Kemnaker dalam mendukung pemberdayaan perempuan, data menunjukkan bahwa pada tahun 2019, program pelatihan berbasis kompetensi (PBK) yang dilaksanakan oleh Kemnaker di setiap BLK, baik pusat maupun daerah diikuti oleh sekitar 46% peserta pelatihan perempuan,” ujarnya.

Bahkan, katanya, hingga Juni 2020 angka tersebut meningkat menjadi sekitar 48% (termasuk pelatihan tanggap Covid-19). Hal itu menunjukkan bahwa program PBK diikuti secara seimbang oleh laki-laki dan perempuan.

“Tentunya hal ini didukung dengan adanya kejuruan pelatihan yang juga dapat diikuti oleh perempuan seperti tata kecantikan, tata busana, bisnis dan manajemen, dan lain-lain,” ucapnya.

Ia berharap, kaum perempuan terus bersemangat untuk memanfaatkan berbagai fasilitas program peningkatan kompetensi seperti yang disediakan oleh Kemnaker, agar kaum perempuan dapat terus kompetitif dan berkontribusi positif terhadap perekonomian melalui pasar kerja di era tatanan kehidupan baru ini.(rls/red)

Pos terkait