SEBAGAI upaya mencegah penyebaran Covid-19, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, mengecekan suhu tubuh jamaah yang akan shalat jumat di Masjid Ar-Rochman.
Penulis : Riska Indah Safitri
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Kegiatan para mahasiswa ini diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Muhammad Irfan, MT.
Dalam rangka penerapan New Normal atau tatanan hidup baru, Masjid Ar-Rochman di Dusun Krajan, Desa Kucur membuka kembali shalat berjamaah yang sebelumnya sempat ditutup sejak Maret 2020 dikarenakan pandemi Covid-19.
Ada beberapa himbauan yang diberikan kepada jamaah sebelum berjamaah di masjid diantaranya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti, mengenakan masker, cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sebelum memasuki masjid, membawa alat shalat sendiri dan sudah berwudhu dari rumah.
Kepala Desa Kucur, Abdul Karim, mengaku, kondisi Desa Kucur masih terkendali, tidak ada warga pendatang, dan Desa kucur merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang masih belum terdapat kasus positif Covid-19.
“Namun Kecamatan Dau merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang berzona merah. Sehingga menurutnya masih tetap wajib untuk menyelenggarakan Shalat Jumat, dengan catatan masing-masing jamaah ikut menjaga diri dan mematuhi Protokol Kesehatan,” kata Karim.
Guna Melancarkan kegiatan Ibadah Shalat Jumat tersebut, Mahasiswa PMM UMM melakukan cek suhu tubuh menggunakan thermogun kepada jamaah shalat jumat untuk pencegahan penyebaran virus corona dan dikarenakan shaf Shalat Jumat terlihat tidak renggang atau tidak ada batasan sekitar satu meter (berdekatan).
Maka dari itu penting sekali melakukan cek suhu tubuh kepada jamaah shalat jumat sebelum memasuki masjid. Selain pengecekan suhu di wajibkan kepada jamaah untuk mencuci tangan dan kaki, serta menggunakan masker sebelum memasuki masjid. Namun, jamaah tetap kusyuk meski saat masuk masjid harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan mematuhi protokol kesehatan.
“Setelah shalat jumat, jamaah tidak diperkenankan bersalaman demi menjaga satu sama lain serta petugas masjid sendiri menghimbau terlebih dahulu kepada para jamaah jika tubuh merasa tidak sehat bahkan demam, bisa segera melakukan pemeriksaan demi kesehatannya dan orang disekitarnya,” kata Bukhari, Takmir masjid.
Bukhari sangat berterima kasih kepada Mahasiswa PMM UMM kelompok 9 yang telah memberikan poster yang berisi terkait protokol kesehatan di masjid.
“Poster ini manfaatnya sangat besar sekali bagi warga di lingkungan Dusun Krajan, agar selalu ingat mematuhi protokol kesehatan di area masjid ataupun saat beraktivitas diluar rumah,” tandasnya.
“Alhamdulilah, tidak ditemukan jamaah yang terindikasi sakit atau mengalami gangguan kesehatan seperti flu, pilek, batuk dan sejenisnya. Rata-rata suhu jamaah juga tidak ada yang melebihi dari 37,5°C, sehingga diperkenankan memasuki masjid mengikuti jalannya shalat Jumat berjamaah,” tambah Surya Aji Putra, Koordinator Kelompok 9 PMM Desa Kucur.
Kesadaran jamaah dalam berdisiplin memakai masker juga sudah baik, terlihat ada beberapa yang tidak memakai masker karena terlupa, segera diingatkan oleh petugas masjid, untuk mengambil maskernya dikendaraan atau dirumah sebelum memasuki masjid.
Mahasiswa PMM UMM selain melakukan cek suhu tubuh kepada jamaah shalat jumat, Mahasiswa PMM kelompok 9 juga melakukan penempelan poster terkait protokol kesehatan pada masing-masing tempat jamaah laki-laki dan perempuan dengan tujuan sebelum memasuki masjid para jamaah bisa membaca terlebih dahulu, dan bisa memahami serta menerapkan protokol kesehatan yang berlaku saat memasuki masjid.
“Mudah-mudahan masyarakat Kabupaten Malang khususnya masyarakat Dusun Krajan, Desa Kucur tetap sehat, semangat, dan tidak ada yang terpapar akibat virus Corona atau COVID-19. Semoga cepat berlalu,” harapnya.(*)