SETELAH beberapa minggu yang lalu Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang memberikan Godiebag yang berisi masker, handsanitizer, vitacimin dan poster cegah Covid-19, kali ini Tim PMM melakukan inovasi terbaru yang merupakan cara untuk mencegah pencebaran COVID-19 di Kawasan Kelurahan Rongtengah Kabupaten Sampang Madura.
Penulis : Dimas Wahyu Ilmiawan
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Tim PMM membuat alat cuci tangan Social Distancing, alat cuci tangan ini dibuat dengan menggunakan gentong plastik dan paralon yang berjarak. Alat cuci tangan dibagikan ke masjid di Kelurahan Rongtengan. Inovasi yang dilakukan Tim PMM kali ini diawasi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Setyo Wahyu S, SE., ME. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada (31/07/2020).
Sebelum Memberikan ke masjid, Tim PMM mengawali dengan survey tempat dan mencari sasaran masjid yang tepat, agar manfaatnya dapat lebih efektif untuk masyarakat. Kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah pada tanggal 31 Juli 2020.
Penyembelihan hewan kurban menjadi bagian yang tak terlepaskan dari perayaan Hari Raya Idul Adha. Kurban menjadi salah satu yang dianjurkan bagi umat islam yang mampu menunaikannya. Merupakan suatu yang sangat sakral untuk umat muslim di dunia dan juga banyak masyarakat yang berkurban hewan seperti kambing atau sapi di masjid.
Sasaran masjid yang kami berikan alat cuci tangan social distancing tersebut terdapat kambing dan sapi untuk dikurbankan. Alat yang Tim PMM berikan pasti akan sangat bermanfaat untuk cuci tangan dan membersihan kotoran kotoran yang ada pada hewan yang disembelih tersebut.
“Dengan diciptakannya alat cuci tangan Social Distancing ini momennya sangat pas dengan hari raya Idul Adha, karena terdapat beberapa masjid yang melakukan sembelih kurban. Sasaran alat cuci tangan selain untuk warga yang melakukan ibadah di masjid juga dapat digunakan Ketika hari raya Idul Adha. Untuk keefektifannya menurut saya tinggi, karena interaksi antar warga yang akan melakukan cuci tangan dapat diminimalisir. Jarak antara kran satu dengan yang lain adalah 1,5 meter sehingga cukup untuk menekan terjadinya interaksi antar warga,” kata Maghfiroh, Koordinator PMM UMM Kelompok 11 Kelurahan Rongtengah Kabupaten Sampang.
Tim PMM juga memberikan sosialisasi cara cuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun. Hal ini agar mengurangi dampak virus yang mudah masuk lewat telapak tangan. Cara mencuci tangan yang benar yaitu dengan :
- Membasahi tangan dan tuangkan atau oleskan sabun di telapak tangan.
- Tangkupkan kedua telapak tangan dan gosokkan cairan sabun yang sudah dituangkan.
- Letakkan telapak tangan diatas punggung tangan kiri dengan jari yang terjalin dan ulangi untuk sebaliknya.
- Letakkan telapak tangan kanan ke telapak tangan kiri dengan jari yang saling terkait.
- Tangan kanan dan kiri saling menggenggam dan jari bertautan agar sabun mengenai kuku dan pangkal jari.
- Gosok ibu jari kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya.
- Gosokkan jari-jari tangan kanan yang tergenggam di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
- Bilas dan keringkan menggunakan tisu atau handuk. Setelah dikeringkan tangan sudah aman dari bakteri dan kotoran.
“Selagi kegiatannya positif, kami akan terbuka. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa UMM ini sangatlah bagus dan inovatif, kami sangat antusias. Dengan adanya alat cuci tangan ini jamaah ataupun warga tidak perlu takut karena sudah berjarak dan mengurangi interaksi antar warga, juga sebagai sarana untuk membersihkan kotoran-kotoran hewan selepas disembelih dan juga harus berjarak untuk mencegah penularan Pandemi Virus ini,” kata KH Hasan, di Kelurahan Rongtengah.(*)