Kabupaten Banyuwangi, spiritnews.co.id – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menginginkan adanya Bank Sampah di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.
Terkait hal itu, mahasiswa UMM ini mengadakan acara Pelatihan dengan menghadirkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi tepatnya bagian pengelola Bank Sampah Banyuwangi sebagai pembicara sekaligus memberikan pelatihan, di Balai Desa Banyuanyar.
Ketua PMM, M. Rifqi Nurdiansyah, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersiapkan bekal pengetahuan dalam mengadakan Bank Sampah di desa Banyuanyar.
“Tentu pelatihan ini harus dilaksanakan agar masyarakat benar-benar tahu bagaimana mekanisme pengelolaan Bank Sampah,” katanya.
Mahasiswa PMM UMM ini kebetulan mengambil sebuah permasalahan di desa tentang sampah. Salah satu program yang diprioritaskan adalah mendirikan Bank Sampah sebagai sebuah solusi untuk membentuk kesadaran hidup bersih.
“Tujuan dari pengadaan bank sampah ini menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah. Dan memanfaatkan sampah guna membangun lingkungan yang lebih baik sekaligus menambah perekonomian keluarga,” terang Rifqi.
Sebenarnya acara pelatihan atau sosialisasi dari pengelola Bank Sampah Banyuwangi ini sudah pernah dilaksanakan di Desa Banyuanyar, namun setelah acara tidak ada tindak lanjutnya.
“Saya sudah empat kali ke desa ini, namun masih belum ada Bank Sampah,” ujar Agus, Direktur Bank Sampah Banyuwangi.
“Mumpung ada mahasiswa yang lagi mengabdi di desa, hal ini bisa dimanfaatkan untuk benar-benar mendirikan Bank Sampah desa”, tambahnya.
Kepala desa Banyuayar, Supardi, sangat mendukung niat baik mahasiswa untuk mendirikan Bank Sampah.
“Saya sangat mengharapkan desa ini ada Bank Sampah, dan saya akan selalu siap apa yang akan dibutuhkan untuk program ini,” kata Supardi.(rls/red)