Kabupaten Magetan, spiritnews.co.id – Melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mengedukasi anak-anak Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Koordinator Kelompok Mahasiswa, Adam Fairus, mengatakan, di masa pandemi ini, kegiatan belajar mengajar tatap muka sangat sulit dilakukan di sekolah. Memasuki semester baru, pembelajaran menggunakan sistem daring. Namun, tidak semua anak mampu untuk memahami bahkan orang tua juga kesulitan dalam memfasilitasi belajar bagi anak-anaknya.
“Keterbatasan orang tua dalam membimbing anak dalam proses belajar cukup tinggi, sebab tingkat pendidikan yang kurang. Sehingga tidak semua orang tua di Desa Ngancar mampu memfasilitasi secara baik anak-anakanya dalam belajar,” kata Adam dalam rilis yang diterima spiritnews.co.id, Jumat (7/8/2020).
“Kegiatan ini muncul setelah dua hari kami melakukan kegiatan PMM. Melihat anak-anak Desa Ngancar selama ini lebih asik bermain, dengan demikian kami mencoba pendekatan secara personal, mengajak bicara, bercerita satu sama lain dengan anak-anak. Tiba-tiba mereka sering datang ke posko dan meminta untuk diajar karena sistem pembelajaran di sekolah masih belum dilakukan secara tatap muka,” tambahnya.
Secara tidak langsung program pengabdian yang direncanakan bisa teralisasikan dengan baik. Baik anak-anak maupun masyrakat mendukung hal ini. Sebab di masa pandemi anak-anak hanya diberikan pekerjaan rumah saja tanpa diberi pemahaman oleh guru mereka.(rls/red)