Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang mencatat sekitar 30 persen usaha olahan ikan mengalami penurunan penghasilan karena pandemi Covid-19.
Untuk membantu pelaku usaha olahan ikan itu, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang melakukan pembinaan mengenai pemasaran model baru di tengah Covid-19. Selain itu, bantuan alat pengolahan ikan juga digulirkan kepada kelompok UMKM.
“Saat pandemi Covid-19 saat ini omset mereka menurun drastis. Bahan baku perikanan yang biasanya habis 75 ton per hari. Sekarang paling tinggi hanya 50 ton per hari. Penurunannya bisa mencapai 30 persen,” kata Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang, Abu Bukhori, di Karawang, Jumat (23/10/2020).
Dikatakan, Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pengolahan ikan di Karawang tersentralisasi dibeberapa wilayah seperti Banyusari dan Cilamaya Kulon.
“Mereka tetap bertahan karena kebutuhan. Sebenarnya minat untuk olahan ikan masih sangat tinggi. Kami menduga menurunnya omset diakibatkan menurunnya daya beli masyarakat saat ini,” ucapnya.
Untuk itu, Dinas Perikanan dan Kelautan terus melakukan pembinaan melalui pemasaran yang berbeda sebelumnya yakni dengan melakukan pemasaran melalui media sosial.
“Selain itu melalui program kegiatan APBD Kabupaten Karawang. Kita juga menyalurkan bantuan alat pengolahan kepada kelompok UMKM,” ujarnya.
Kesulitan pemerintah, kata Abu, adalah mengontrol bahan baku yang masuk ke Karawang.
“Kami belum mengetahui jenis bahan bakunya seperti apa, lalu kualitasnya seperti apa,” ujarnya.
Di Tahun 2021 mendatang, Dinas Perikanan dan Kelautan akan mengusulkan pembangunan coolstorage kapasitas 100 ton, dengan harapan ikan dari luar daerah yang masuk ke Karawang dapat terkontrol.(sir)