INDONESIA dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan menjadi benteng utama untuk menjaga imunitas bangsa ditengah Pandemi Covid-19 dengan potensi perikanan yang melimpah ruah bukahlah suatu ketidak mungkinan untuk mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera sebagai Negara maritim.
Oleh : Siti Aisyah Amini
Bidang Pemberdayaan Perempuan DPD KNTI Kota Semarang
Selain mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi nasional, dengan gizi esensial yang dimiliki ikan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bahan pangan sumber protein yang lainnya. Jika pada masa – masa sebelumnya kandungan protein ikan dapat menjadi solusi atas adanya kasus gizi ganda, stunting, dan lain-lainnya maka pada tahun ini ikan juga mampu menjadi solusi untuk meningkatkan imunitas bangsa dalam memastikan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan pada ketetapan Keppres Nomor 3 Tahun 2014 pada tanggal 24 Januari 2014 harapan kami di Hari Ikan Nasional (HARKANNAS) yang diperingati setiap tanggal 21 November ditahun 2020 ini merupakan momentum emas bagi pemerintah untuk turut membantu mendorong perekonomian para nelayan khususnya nelayan tradisional dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan untuk menciptakan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir.
Masih menjadi PR kita bersama bahwa persoalan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masyarakat pesisir masih menjadi fakta menyedihkan dalam perkembangan pembangunan ekonomi nasional, kendati perekonomian terus bertumbuh setiap tahun, masih ada persoalan masyarakat pesisir yang belum tuntas benar.
Turut serta meningkatkan pengolahan perikanan secara edukatif, menyediakan sarana pemasaran yang representatif, maupun memberikan edukasi aktif dalam Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) melalui penyebar luasan informasi tentang kandungan gizi dan manfaat makan ikan, merupakan suatu bentuk konkrit kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan para nelayan di Indonesia untuk berdaulat penuh didalam kelautan dan perikanan.
Diharapkan, peringatan HARKANNAS ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama dan membangun koordinasi fungsional yang efektif dengan seluruh komponen pemerintah dan masyarakat.
“Ada banyak sekali produk olahan dari ikan yang dibuat oleh ibu-ibu pesisir namun sayangnya kita masih kesulitan untuk pemasarannya hal ini bisa disiasati dengan di wajibkannya seminggu sekali ASN yang berada di dinas kota maupun provinsi untuk membeli hasil produksi dari ibu-ibu pesisir dan juga bisa memesan ikan lokal melalui koperasi nelayan, dimana dalam hal ini bisa menjadi pilot project pemerintahan sebagai pelaku pelaku sekaligus pegiat gemarika,” kata Ketua DPD KNTI Kota Semarang Slamet Ari Nugroho.
“Jadi gemarikan tidak hanya jadi jargon pemerintah semata tapi pemerintah bisa memberikan contoh langsung kepada masyarakat bahwasanya ASN turut ikut serta dalam program yang diinisiasi pemerintah sendiri. Lain dari pada itu strategi ini juga untuk menumbuhkan usaha UKM yang mana saat ini sudah semangkin langka karena kalah saing dengan pasar modern padahal kualitasnya tidak jauh berbeda hanya kalah branded,” tambhanya.
Sehingga dalam mengupayakan peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia dan meningkatkan produktivitas rakyat didalam daya saing bangsa untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, khususnya sektor kelautan dan perikanan dapat terealisasi secara baik dan nyata.(*)