Jakarta, spiritnews.co.id – Menjelang akhir 2020, Peruri meluncurkan wadah riset, pengembangan dan inovasi yang bernama Peruri Research Institute for Authenticity (PRIfA), Kamis, (10/12/2020), di Kantor Peruri Jakarta.
Bersamaan dengan acara ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) secara daring yang menghubungkan beberapa kota dan negara. Pada sesi pertama, penandatanganan dilakukan oleh Peruri dengan beberapa perguruan tinggi yakni UGM, UNDIP dan USU tentang Integrasi dan Sinergi Riset.
Peruri terlebih dahulu telah melakukan penandatanganan MoU dengan ITB dan UNPAD yang di dalamnya juga mencakup kerja sama riset. Sesi selanjutnya, penandatanganan MoU dilakukan oleh Peruri dengan Sicpa Swiss dan Giesecke+Devrient Jerman sebagai mitra industri tentang Riset dan Pengembangan.
Menteri BUMN RI, Erick Thohir, mengapresiasi Peruri atas peluncuran Peruri Research Institute for Authenticity untuk menjadi lembaga riset terpercaya berkelas dunia yang kompetitif, inovatif dan memberikan nilai tambah terhadap bisnis Peruri.
“Kami berharap hal ini dapat memperkokoh kemandirian, daya saing dan keberlanjutan Peruri. Terima kasih kepada Peruri, beberapa perguruan tinggi dan global company yang telah menjalin kolaborasi yang positif untuk mewujudkan Indonesia yang berdaya saing tinggi,” kata Erick Thohir melalui tayangan video.
“Kami menyambut baik atas diluncurkannya Peruri Research Institute for Authenticity dan berharap bisa terjadi sinergi antara dunia usaha dan perguruan tinggi. Para akademisi tentunya akan sangat senang dengan adanya badan riset di bidang autentikasi yang saat ini sedang gencar dilakukan penelitian di bidang artificial intelligent, big data dan lainnya,” Prof. Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Direktur Utama Peruri, Dwina Septian Wijaya, mengatakan, demi terus meningkatkan kapabilitasnya, Peruri memiliki visi ke depan untuk memiliki wadah yang dapat menjadi muara bagi seluruh kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi demi memastikan keberlanjutan eksistensi bisnis Peruri ke depan.
“Sehingga, adanya PRIfA sebagai wadah untuk menjalankan program-program riset, pengembangan dan inovasi diharapkan dapat menjadi bekal bagi Peruri untuk mengembangkan bisnis di era industri 4.0 ke depan,” kata Dwina.
Peruri Research Institute for Authenticity memiliki visi Menjadi lembaga riset terpercaya berkelas dunia di bidang integrated security digital solution and security printing yang memperkokoh kemandirian, daya saing, dan keberlanjutan Peruri untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, PRIfA memiliki misi mengembangkan kompetensi riset melalui state-of-the-art dan penyediaan jasa kepakaran integrated security digital solution and security printing untuk menghasilkan produk inovatif yang diakui secara nasional dan internasional.
Meningkatkan kerja sama riset terapan dan ilmiah melalui kegiatan benchmarking dengan pemerintah dan swasta, lembaga penelitian, pendidikan, dan industri di tingkat nasional dan internasional.
Menjalankan riset untuk menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dan pelanggan demi menciptakan kesejahteraan karyawan dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan lainnya.
PRIfA dibentuk senantiasa untuk mendukung program pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian BUMN agar setiap BUMN berkolaborasi dengan lembaga pendidikan di bidang learning, research & development untuk membentuk ekosistem yang saling mendukung sehingga akan menghasilkan inovasi dan penelitian yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.(rls/red)