Jakarta, spiritnews.co.id – Dalam penyelenggaraan webinar “Doing Business in The New Era: How Digital Certificate Can Help?” yang dilaksanakan oleh CIMA (the Chartered Institute of Management Accountants), Peruri berkesempatan memperkenalkan produk digital unggulannya dihadapan para profesional akuntan dan praktisi manajemen yang tergabung dalam CIMA.
CIMA adalah badan profesional akuntan manajemen terbesar di dunia yang didirikan pada 1919. Tercatat beberapa professional dan praktisi dari negara ASEAN seperti Malaysia, Myanmar, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam dan Indonesia terdaftar sebagai peserta dalam kegiatan webinar tersebut.
Muhammad Yafi sebagai perwakilan dari CIMA Indonesia menyampaikan bahwa terdapat kekhawatiran bagi para pelaku bisnis di ASEAN dalam hal customer on-boarding merujuk kepada tingginya tingkat ketidakpercayaan masyarakat pada transaksi online.
“Menurut data yang disampaikan KOMINFO, tingkat kecurangan mencapai angka 35%, di mana 26% di antaranya merupakan korban online financial fraud (kecurangan transaksi daring). Hal ini tentunya berdampak negatif terhadap usaha mereka dalam melakukan perluasan pasar,” jelas Yafi.
Bertindak sebagai nara sumber dalam webinar ini, Farah Fitria, Kepala Divisi Bisnis Digital Peruri menekankan bahwa disrupsi digital dan pandemi mengharuskan perusahaan untuk tetap bisa menjalankan usahanya secara berkelanjutan dengan cara bertransformasi secara cepat ke arah praktik digital yang aman dan terpercaya.
“Masih banyak di antara kita yang ragu dengan keamanan bertransaksi secara digital dan online. Kekhawatiran akan adanya pemalsuan, editing process dan penyangkalan dokumen adalah beberapa di antaranya,” ujar Farah.
Didirikan sejak 1971 dengan kompetensi utamanya sebagai “penjamin keaslian”, Peruri adalah satu-satunya BUMN yang tersertifikasi sebagai PSrE (Penyelenggara Sertifikat Elektronik) sebagai penyedia jasa/produk Sertifikat Elektronik dan Tanda Tangan Elektronik. Memiliki pengalaman selama hampir setengah abad sebagai authenticity guarantor, dapat dipastikan bahwa Peruri merupakan instansi yang tepat untuk menjamin keaslian segala bentuk dokumen baik dalam bentuk cetakan maupun digital melalui high security features.
“Peruri terus berkomitmen untuk memberikan jaminan keaslian dokumen melalui dukungan teknologi keamanan digital yang mumpuni dan terpercaya, misalnya melalui sertifikat elektronik dan tanda tangan elektronik. Dokumen yang menyangkut keuangan perusahaan, dokumen perjanjian, kerja sama hingga aktivitas proses produksi lainnya harus bisa dijamin keaslian dan keamanannya,” jelas Farah.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terpercaya, Peruri mendukung penuh percepatan transformasi digital dengan meningkatkan layanannya dan mengembangkan produk digital melalui Peruri Digital Business Solution.
Farah menambahkan bahwasannya Produk Peruri Code, Peruri Sign, dan Peruri Trust adalah sebuah kesatuan produk (bundled product) yang bisa menjamin keamanan dokumen dan transaksi online dengan menjaga kerahasiaan data, melindungi integritas isi dokumen, menjamin keaslian data hingga jaminan nirsangkal dari suatu dokumen elektronik.
“Penggunaan sebuah sistem identitas elektronik yang menjadi pengenal resmi dan comply dengan hukum yang berlaku sudah menjadi kebutuhan mendesak saat ini. Tanda tangan basah tidak dapat memberikan kekuatan hukum pada dokumen elektronik, digital signature adalah substitusi tanda tangan basah dalam sistem elektronik yang memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah. Untuk itu, semuanya telah diatur baik dalam UU no 11 2008 (ITE). Masyarakat ASEAN tidak perlu ragu,” ungkapnya.(rls/red)