Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Sejumlah relawan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, bergabung dengan Tim SAR untuk pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu Sabtu (9/1/2021).

Relawan DMC Dompet Dhuafa juga telah berkoordinasi dengan Basarnas (Badan SAR Nasional) untuk turut membantu pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Tanjung Kait, sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Bacaan Lainnya

Sejak Sabtu malam, Dompet Dhuafa telah menerjunkan tenaga penyelam, satu armada Barzah dengan empat personil, ambulan dengan dokter dan perawat hingga Landing Craft Rubber (LCR) dengan empat awak SAR permukaan.

“Sejak malam kemarin (Sabtu, 9/1/2021), tim SAR 1 DMC Dompet Dhuafa bergerak menuju lokasi kejadian (Pantai Tanjung Kait) setelah mendapat arahan dari Dantim Basarnas, disusul oleh tim layanan jenazah (Barzah) yang bergerak menuju lokasi pukul 21.00 WIB. Tim SAR 1 sampai di Pantai Tanjung Kait pukul 21.30 WIB. Pagi ini (Minggu, 10/1/2020) Tim SAR 1 bersama Basarnas bertolak dari Pantai Tanjung Kait untuk melakukan operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu,” kata Benny, Direktur DMC Dompet Dhuafa, kepada wartawan, Minggu (10/1/2021).

Sementara itu bertempat di Posko Induk JICT (Jakarta Internasional Container Terminal) Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sejumlah relawan gabungan melakukan apel pagi. Tim SAR 2 DMC Dompet Dhuafa dengan tim medis dan layanan jenazah (Barzah) diarahkan oleh Dantim untuk menunggu di Posko Induk JICT 2 Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

“Sampai saat ini tim masih terus melakukan evakuasi dan pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Tanjung Kait sekitar Pulau Lancang. Semoga cuaca cerah, sehingga pencarian korban maupun pesawat Sriwijaya Air cepat ditemukan,” ujar Erwandi Saputra, Ketua Tim SAR DMC Dompet Dhuafa.

Seperti diketahui Sriwijaya Air berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB. Pada pukul 14.37 WIB masih 1.900 feet Jakarta corach. Diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standar instrumen departure. Dari data korban terdapat 46 dewasa, 7 anak, 3 bayi dan 6 crew.(fhb)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait