Kabupaten Lombok Timur, spiritnews.co.id – Sebagai upaya penguatan perempuan pesisir dan perempuan nelayan di Nusa Tenggara Barat, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menggelar diskusi di Lombok Timur, Rabu (12/1/2021).
Kabid Penguatan Perempuan Nelayan DPP KNTI, Rosinah, berharap melalui organisasi perempuan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI), perempuan-perempuan di pesisir bisa mewujudkan mimpinya untuk mendapatkan kesejahteraan yang adil.
“Bicara adil, harus adil secara ekonomi, adil secara politik dan adil secara sosial,” kata Rosinah dalam rilis yang diterima spiritnews.co.id.
Selama ini kerja-kerja ibu-ibu dalam pemenuhan ekonomi, dan sosial, khususnya perempuan pesisir, kata Rosinah, masih dianggap sebagai kerja-kerja “sekedar membantu suami”, atau masih dianggap sebuah kewajiban (domistifikasi). Sehingga hak-hak untuk pemberdayaan dan perlindungan terhadap mereka tidak terpenuhi.
“Jikalau ada itu hanya sekedar pemenuhan kuota bagi program-program pemerintah. Sehingga secara politik perempuan -perempuan pesisir harus memiliki kesadaran yang cerdas dan komitmen yang terorganisir sebagai satu kekuatan bersama melalui organisasi perempuan,” jelasnya.
Ketua KPPI Lombok Utara, Masmunisri, mengatakan, KPPI Kabupaten Lombok Utara kondisinya masih perlu bimbingan dan pendampingan dari DPP KNTI dan dinas terkait.
“Mengenai masalah ekonomi, sosial, dan politik, perlu suntikan permodalan untuk usaha pengolahan hasil perikanan,” kata Masmunisri.
“Saya berharap ada pendampingan dan bimbingan dari dinas terkait dan DPP KNTI termasuk juga adanya magang (study banding) usaha pengolahan hasil perikananan,” tambahnya.(rls/red)