Satgas Covid-19 Sosialisasi Prokes ke Sejumlah Sekolah di Aceh Tengah

  • Whatsapp

Kabupaten Aceh Tengah, spiritnews.co.id – Wakil Ketua Satgas Covid-19 Aceh Dyah Erti Idawati, bersafari mengunjungi sejumlah sekolah untuk meninjau dan mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan (Prokes). Sebelumnya, Bunda Paud Aceh ini juga mengunjungi sejumlah PAUD/TK di Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah.

SMA Negeri 1 Takengon menjadi sekolah pertama yang dikunjungi Dyah Erti. Dosen Teknik Arsitektur Unsyiah itu terlihat puas dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah tersebut.

Bacaan Lainnya

Ibu dari dua orang putra itu mengingatkan, belajar tatap muka berada dalam pengawasan ketat pemerintah. Jika suatu saat terjadi klaster sekolah, maka belajar tatap muka akan dievaluasi kembali.

“Bagaimana anak-anakku, senang sudah bisa kembali belajar tatap muka ?” tanya Dyah pada para siswa. Serentak siswa menjawab, “Senang Bu”.

“Kalau senang, kuncinya hanya satu, disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir. Ini adalah ikhtiar dan langkah pencegahan paling mudah dan murah yang bisa kita lakukan untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran Covid-19,” kata Dyah, di Aceh Tengah.

Dikatakan, jika sekolah mampu menertibkan siswa untuk disiplin menerapkan prokes dan tidak terjadi penularan Covid-19 di sekolah, maka belajar tatap muka akan terus dilanjutkan dengan format seperti saat ini yaitu sistem shift.

Ia mengimbau agar jangan bosan untuk mengingatkan keluarga dan teman-taman yang belum disiplin menerapkan 3M. Ingat, meski usia remaja memiliki imun yang kuat untuk melawan Covid-19, namun ananda sekalian sangat potensial menjadi carrier atau pembawa virus. Jadi, meski ananda tidak mudah terpapar, virus akan tetap berada di tubuh ananda sekalian.

“Bahayanya bukan pada ananda tapi pada orangtua di rumah, pada nenek kita dan pada balita karena mereka merupakan kelompok rentan. Apalagi jika keluarga memiliki comorbid atau penyakit penyerta,” kata Dyah.

Untuk itu, Dyah mengajak para siswa dan masyarakat untuk memaklumi dan mentaati sejumlah pembatasan yang memang harus dilakukan pemerintah.

“Tentu kita semua tidak suka hidup dalam pembatasan-pembatasan. Namun pemerintah tentu memiliki kewajiban untuk melindungi rakyatnya. Dan, tujuan pembatasan ini adalah untuk melindungi rakyat dari paparan Covid-19. Jadi, jalani saja dengan sabar dan disiplin, karena mencegah tentu lebih baik dari mengobati. Beberapa negara di Eropa sudah melakukan lockdown tahap dua, kita tentu tidak ingin hal tersebut terjadi di Aceh,” ujarnya.

Di SMK Negeri 1, Dyah Erti sempat tertarik dengan penataan tempat pembuangan sampah di sekolah tersebut.

“Meski letaknya di tengah sekolah, namun tetap terlihat indah karena pihak sekolah menyamarkannya dengan bentuk yang sangat tidak mirip dengan tempat pembuangan, bahkan terlihat asri dan hijau. Bagus sekali,” kata Dyah.(mah)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait