Kabupaten Simalungun, spiritnews.co.id – Warga Kecamatan Pematang Sidamanik mendesak Bupati Simalungun agar menindak dr Lenny Saragih yang diduga bersikap kasar melayani masyarakat.
dr Lenny Saragih yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun, bersikap kasar pada Kamis (7/1/2021), di Sorta Sidabutar, di Dusun II Sinaman, Nagori Pamatang Tigaurung, yang pada saat itu masih berduka karena istrinya R br. Ambarita yang baru saja meninggal dunia. Pihak Puskesmas menduga bahwa R br. Ambarita meninggal dunia karena positif Covid-19.
Menurut Sorta Sidabutar, isterinya R br Ambarita meninggal dunia karena penyakit ginjal yang dideritanya sejak empat tahun lalu.
“Istri saya ini sudah empat tahun menderita penyakit ginjal. Pada Desember 2020 lalu, istri saya mengeluhkan penyakitnya. Lalu kami bawa berobat ke Rumah Sakit Mutiara Pematang Siantar,” kata Sorta kepada wartawan, Rabu (20/1/2021).
Beberapa hari kemudian, kata Sorta, istrinya di rujuk ke Rumah Sakit Umum Pematang Siantar, karena harus cuci darah. Namun istrinya menolak dirujuk dan menolak untuk cuci darah.
“Pada Selasa (5/1/2021), istri saya kami bawa pulang dan pada Kamis (7/1/2021) sekitar pukul 11.00 WIB istri saya meninggal dunia. Malamnya, sekitar pukul 02.00 WIB, dr Lenny Saragih datang bersama personil Polsek Sidamanik dan anggota Koramil Sidamanik membawa peti mati dan hasil lab dari Prodia. Istri saya divonis positif Covid-19, dan harus di kebumikan malam itu juga,” kata Sorta.
Pada saat itu, pihak keluarga almarhum menolak untuk dimakamkan malam itu juga, karena situasi dan kondisi tidak mengizinkan.
“Bu dokter kami bermohon, kalau jasad ibu kami ini jangan malam ini dikebumikan karena sudah larut malam. Ini kan sudah pukul. 02.00 WIB. Siapa yang mau menggali kuburan ?” kata salah seorang putri almarhum.
Sontak saja pihak keluarga merasa terpukul mendengar jawaban dr Lenny Saragih yang mengatakan, “biar aja busuk di peti itu kalau gak ada yang menggali kuburannya”. Bahkan, malam itu juga dr Lenny Saragih memerintahkan orang sekitar rumah duka untuk membakar baju almarhum.
Sementara dr. Lenny Saragih menolak memberikan keterangan resmi kepada wartawan yang mengkonfirmasi masalah ini.
Wakil Bupati Simalungun, Amran Sinaga, mengaku, belum mengetahui secara jelas permasalahan ini.
“Saya tidak mengetahui permasalahan itu. Kalau memang benar seperti itu kejadiannya, silahkan konfirmasi bupati aja, karena beliau Ketua Gugus Covid-19 Simalungun,” kata Amran.
Masyarakat Kecamatan Pamatang Sidamanik berharap agar Bupati Simalungun, Jopinus Ramli Saragih, menindaklanjuti permasalahan ini. Sebab, sikap kasar dr. Lenny Saragih sebagai Kepala Puskesmas di Kecamatan Pamatang Sidamanik, tidak bisa dibiarkan.(shp)