Lima Meninggal dan 38.683 Orang Mengungsi di Subang Akibat Bencana Banjir

  • Whatsapp

Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang akan mempercepat rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur pasca bencana banjir. Dan ini menjadi prioritas jangka pendek yang harus didukung oleh stakeholder.

Hal ini muncul pada saat rapat terbatas terkait pencanangan dampak bencana yang dipimpin oleh Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi di ruang rapat rumah dinas Wakil Bupati Jalan Tamansari 1 Subang, Jawa Barat, Jum’at (12/2/2021).

Bacaan Lainnya

“Jumlah kecamatan yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Subang sebanyak 21 kecamatan dengan jumlah pengungsi sebanyak 38.683 orang dan korban jiwa 5 orang,” kata Agus dalam rapat tersebut.

Dikatakan, akibat bencana banjir yang melanda Kabupaten Subang, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 7,851 miliar.

Dalam rapat tersebut dibahas rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana di bidang ekonomi perlu bantuan modal, pupuk, benih, pakan dan modal usaha bagi sawah terendam, kolam ikan terendam dan pasar pertokoan.

“Bidang infrastruktur mencakup kondisi jalan rusak 57 ruas jalan panjang 301,1 kilometer dan rumah terendam 21.574 unit yang membutuhkan perbaikan rumah penyediaan air bersih alat kebersihan,” katanya.

Sedangkan bidang sosial budaya yaitu perlunya bantuan perbaikan sekolah, tempat ibadah dan fasilitas kesehatan yang terendam.

“Dalam hal rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana longsor, perlu bantuan perbaikan rumah terdampak longsor tiga unit dan jalan rusak kurang lebih 25 meter,” ujarnya.

Dalam rapat itu terungkap juga hasil investigasi penyebab bencana yang disebabkan pendangkalan sungai, penyempitan aliran sungai, debit air tinggi, tanggul rusak dan kurangnya resapan air.

“Penanganan bencana rencana jangka panjang yaitu perbaikan tanggul jebol, perbaikan saluran air, percepatan pembangunan Bendungan Sadawarna dan Cipunagara, pembangunan dan perbaikan infrastruktur kebinamargaan, normalisasi situ, normalisasi air sungai, reboisasi kawasan resapan, pembuatan kolam retensi, Perda bangunan gedung dan penyediaan biopori di perkotaan,” ungkapnya.(sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait