Sering Mendapat Perlakuan Tidak Baik, Penderita Thalasemia dan Hemofilia Mengadu ke Bupati Subang

  • Whatsapp

Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Penderita Thalasemia dan Hemofilia di Kabupaten Subang kerap mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan saat menjalani pengobatan.

Akibatnya, Yayasan Thalasemi Indonesia dan Dokter Pegiat Thalasemia, Hemofilia dan Onkologi Kabupaten Subang, mengadu ke Bupati Subang, H. Ruhimat atau yang akrab disapa Kang Jimat, Kamis (4/3/2021).

Bacaan Lainnya

“Kami berharap agar ada kebijakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang berupa bantuan baik bantuan fasilitas, bantuan sosial maupun regulasi yang lebih berpihak terhadap penderita thalasemia dan hemofilia khususnya yang ada di Kabupaten Subang,” kata Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia Jawa Barat, Yani Hanifah.

Diakuinya, penderita hemofilia di Kabupaten Subang saat ini tercatat sebanyak 14 orang, namun hal tersebut bisa lebih tinggi jumlahnya di lapangan mengingat kurangnya sosialisasi dan penanganan.

“Potensi penderita hemofilia A adalah 1:10.000 yang artinya dari 10 ribu orang akan ada 1 penderita hemofilia A yang artinya di Subang potensi penderita Hemofilia berjumlah 150 orang. Adapun penderita hemofilia B adalah 50% dari jumlah hemofilia A. Kami berharap adanya perhatian khusus dari pihak yang berwenang terkait Thalasemia dan Hemofilia, alhamdulillah pada kesempatan ini kami dapat beraudiensi dengan bapak bupati,” kata Yani.

Bupati Subang, H. Ruhimat merasa prihatin setelah mendengar laporan dari Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia terkait beberapa perlakuan tidak menyenangkan pihak rumah sakit maupun oknum paramedis dan minimnya sarana prasarana khusus bagi para penderita Thalesemia maupun Hemofilia.

“Saya akan berupaya membantu secara maksimal agar bisa membantu penanggulangan Thalasemia dan Hemofilia di Kabupaten Subang. Segera ajukan, kita akan berikan bantuan dan regulasi yang dibutuhkan,” kata Kang Jimat.

Kang Jimat memotivasi para penderita Thalasemia dan Hemofilia agar tetap optimis serta tidak berkecil hati dan akan berupaya membantu agar penanganan terhadap pasien lebih baik dan lebih cepat.

“Saya minta ada ruangan khusus yang juga dijadikan ruang tunggu bagi penderita agar penanganan lebih cepat,” ungkapnya.(sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait