Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Kehadiran seorang buah hati di tengah keluarga merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh pasangan muda Yusuf (28) dan Rosita (25).
Menurut Yusuf, sebagai seorang kepala keluarga, dirinya bertanggung jawab untuk memberikan jaminan kesehatan yang pasti untuk istri dan anaknya. Oleh karenanya hanya berselang beberapa jam dari kelahiran buah hatinya tersebut, Yusuf segera bergegas ke kantor BPJS Kesehatan Cabang Karawang untuk mendaftarkan anaknya sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur menjadi peserta JKN-KIS. Selama masa kehamilan istri, kami selalu menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat maupun kontrol. Awalnya kami menginginkan istri dapat melahirkan dengan normal, namun pada saat itu keadaan istri sudah sangat lemah dan pembukaan tidak juga kunjung lengkap. Akhirnya dari bidan kita langsung dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan operasi caesar,” kata Yusuf mengawali ceritanya.
Yusuf mengaku awalnya ia sempat merasa takut kalau kartu JKN-KISnya tidak bisa digunakan mengharuskan Yusuf untuk melunasi tagihannya dengan uang pribadinya. Namun, saat ia mengurus proses administrasinya, Yusuf mengaku kaget sekaligus lega. Pasalnya, ternyata seluruh biaya operasi tersebut ditanggung oleh Program JKN-KIS.
“Tidak terbayang berapa biaya yang harus kami bayarkan jika tidak memiliki kartu JKN-KIS,” tutur Yusuf bersemangat, Jumat (26/02/2021).
Dikatakan, kini tidak ada lagi keraguan di hatinya untuk menggunakan Kartu JKN-KIS. Yusuf yakin bahwa pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan beserta provider pasti baik. Oleh karenanya hal pertama yang dilakukannya ketika anaknya lahir yaitu segera mendaftarkannya menjadi peserta JKN-KIS.
“Saya dan istri hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak untuk BPJS Kesehatan serta tenaga medis yang telah membantu proses persalinan anak kami. Pelayanan yang kami dapatkan benar-benar memuaskan. Sebagai peserta JKN-KIS juga kita jangan ragu untuk bertanya jika ada hal-hal yang masih kurang dimengerti. Dengan demikian, tidak akan ada miss informasi terkait pelayanan yang kita harapkan,” ungkapnya.(rls/red)
