Sektor Pertanian Subang Lebih Modern dengan Proyek UPLAND

  • Whatsapp

Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Sinergitas program pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Terbukti, program Subang Jawara salah satu komitmen mengembangkan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan yang mendapat dukungan dari pemerintah pusat.

Kabupaten Subang terpilih sebagai lokasi pelaksanaan proyek UPLAND (The Development of Integrated Farming System at Upland Area). UPLAND merupakan Proyek Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Daerah Dataran Tinggi yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pembangunan serta peningkatan insfrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan lalu membangun sentra perbibitan dilengkapi dengan sarana prasarana budidaya benih modern.

Bacaan Lainnya

Adapun kegiatan pengembangan sektor pertanian di daerah dataran tinggi tersebut di danai oleh Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) sebesar USD 120 juta dan sebagian dana tersebut yaitu sebesar USD 75,2 juta akan di hibahkan pada 14 Kabupaten lokasi kegiatan.

Ke 14 Kabupaten tersebut diantaranya adalah Banjarnegara, Magelang, Malang, Garut, Tasikmalaya, Lebak, Lombok Timur, Gorontalo, Minahasa selatan, Purbalingga, Sumbawa, Sumenep, Subang dan Cirebon. Adapun Cirebon dianggap mengundurkan diri karena tidak menindaklanjuti proses dan persyaratan yang ditetapkan.

Terkait proyek UPLAND menurut Direktur irigasi pertanian Ir. Rahmanto komoditas yang dikembangkan merupakan komoditas yang berorientasi ekspor dan masuk dalam target program swasembada atau komoditas unggulan daerah.

“Komoditas disesuaikan dengan potensi daerah yang memiliki potensi ekspor,” kata Rahmanto.

Berikut nama daerah yang menjadi lokasi penerapan proyek UPLAND di Indonesia :

  1. Banjarnegara seluas 473 hektar dengan komoditas kopi yang berintegrasi dengan ternak domba
  2. Lebak seluas 500 hektare area manggis
  3. Garut seluas 200 hektare area bibit kentang
  4. Tasikmalaya seluas 500 hektare area padi organik
  5. Subang seluas 1.165 hektare area Manggis
  6. Minahasa Selatan seluas 1.040 hektare area kentang
  7. Gorontalo seluas 70 hektare area Pisang Gape
  8. Lombok Timur seluas 811 hektare area bawang putih
  9. Purbalingga seluas 640 hektare area kambing dan lada putih
  10. Malang seluas 300 hektare area bawang Putih
  11. Magelang seluas 2.000 hektare area  padi organik
  12. Sumenep seluas 460 hektare area bawang putih
  13. Ssumbawa seluas 1.000 hektare area bawang merah
  14. Cirebon seluas 1.000 hektare dengan komoditi mangga gedong gincu

Adapun Cirebon tidak mengikuti penandatangan hibah karena belum menindak lanjuti proses dan ketentuan program ini.

Terkait Manajemen Proyek, Seluruh pelaksana setiap komponen akan dilaksanakan oleh District Project Implementation Unit (DPIU) dan dikoordinasikan oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU) serta Project Management Unit (PMU) di tingkat pusat dengan dukungan para konsultan.(sir)

Pos terkait