Warga dan Empat Pengembang Konflik, Wakil Bupati : Saya Cari Solusi yang Terbaik

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Wakil Bupati Karawang, H. Aef Syaepuloh mencoba menyelesaikan konflik antara warga dengan empat pengembang di Dusun Krajan 2, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Di ruang rapat Wakil Bupati Karawang, di Gedung Singaperbangsa Karawang, Jumat (2/4/2021), perwakilan warga, kepala desa dan pengembang duduk bersama, walau belum ada titik temu, karena pertemuan dan cek lokasi akan dilaksanakan pada Senin (5/4/2021).

Bacaan Lainnya

Konflik ini terjadi karena warga perumahan Taman Bengle Indah selalu kebanjiran setiap hujan turun karena tidak ada saluran pembuangan air. Hal ini pun berdampak terhadap warga di luar perumahan.

Dalam rapat tersebut, Wakil Bupati Karawang, H Aep Syaepuloh menyikapi aspirasi masyarakat terkait dampak banjir yang disebabkan permasalahan saluran air yang ditutup karena adanya proyek pembangunan perumahan baru di Dusun Krajan 2.

Empat pengembang yang terlibat dalam konflik itu adalah Perum Tatar Endah, Palm Resident, Taman Bengle Indah dan Shanaya Bintang Resident.

“Dalam pertemuan ini, saya mencoba untuk mencari solusi yang terbaik demi kepentingan masyarakat, sehingga kedepannya masalah banjir ini tidak terulang lagi,” kata Aep.

Ia mengaku sudah mendengar pemaparan dari masing-masing pengembang terkait peil banjir, yang mana secara aturan wajib dimiliki bagi para pengembang perumahan.

“Saya sudah mendengar pemaparan dari masing masing pengembang, insyaAllah masalah ini bisa segera terselesaikan,” terangnya.

Aep mengatakan pihaknya akan kembali terjun ke lokasi pada Senin 5 April 2021, sekaligus mengundang para owner dari 4 pengembang untuk kembali duduk bersama di Kantor Desa.

“Saya akan lihat keseluruhan dokumen perizinannya dan menentukan solusinya,” ucapnya.

Sebelumnya, Aep mendatangi komplek Taman Bengle Indah untuk meninjau lokasi dimana ada keluhan warga yang rumahnya kebanjiran. Diketahui, banjir di lokasi tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Diduga, banjir diakibatkan tidak adanya saluran air karena tertutup proyek pembangunan perumahan baru.(ybs)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait