Kabupaten Malang, spiritnews.co.id – Kelompok 01 PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dibawah bimbingan Ganjar Adhywirawan Sutarjo, M. P memperkenalkan digital marketing kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Dusun Supiturang, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Penanggung jawab Program, Kharisma Qallam Kusmaya, mengatakan, para mahasiswa ini mengajarkan pelaku UMKM untuk berjualan melalui e-Commerce karena para pemasaran produk UMKM di Dusun Supiturang masih kurang maksimal.
“Hal ini menjadi alasan PMM UMM untuk memperkenalkan penggunaan e-Commerce guna menunjang penjualan,” kata Kharisma, dalam rilis yang diterima redaksi spiritnews.co.id, Kamis (15/4/2021).
Kelompok 01 PMM UMM memperkenalkan e-Commerce ini dengan membuat brosur yang berisikan tahapan pembuatan akun sampai penjualan produknya. Agar para pelaku UMKM bisa dengan mudah memahami dan mengikuti step by step tersebut.
“Sayangnya tidak semua pelaku UMKM memberikan sambutan yang positif pada program pengenalan e-Commerce ini. Banyak dari mereka masih mempertahankan cara penjualan secara konvensional dan menganggap jika penggunaan e-Commerce ini terasa sulit untuk dilakukan,” katanya.
Program pengenalan e-Commerce ini dilakukan dengan perlahan agar memberikan pemahaman secara mudah kepada pelaku UMKM setempat yang belum pernah menerapkannya.
Pembagian brosur ini dilakukan oleh kelima anggota kelompok 01 PMM UMM yang terdiri atas Riza Ferdiansyah, Teddy Syah Roni, Kharisma Qallam Kusmaya, Syntia Adiratna dan Eris Endraswari.
“Kami berharap pelaku UMKM di Dusun Supiturang mampu menerapkan digital marketing pada praktik penjualannya. Mengingat bahwa di masa pandemi seperti ini banyak orang cenderung membeli berbagai barang dengan cara online tanpa harus datang langsung ke toko yang bersangkutan,” jelasnya.
Koodinator Kelompok 01, PMM UMM, Riza Ferdiansyah, mengatakan, pengenalan penggunaan e-Commerce bertujuan untuk memudahkan pemasaran dan penjualan bagi UMKM yang ada di Dusun Supiturang. Secara tidak langsung, penjualan dengan cara seperti ini akan menjangkau pasar lebih luas sehingga diharapkan mampu meningkatkan keuntungan yang diperoleh secara berkelanjutan.
“Program ini didasarkan atas banyaknya UMKM di Dusun Supiturang yang menjadi potensi daerah namun masih mengandalkan cara penjualan secara konvensional. Kendala utamanya berada pada kurang tertariknya sebagian masyarakat dengan penjualan secara online serta kurang stabilnya jaringan internet pada sebagian besar lokasi,” kata Riza.(rls/red)