Kota Lhokseumawe, spiritnews.co.id – Petugas gabungan kembali menggelar patroli di sejumlah pusat keramaian, caffe dan warung kopi di Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (21/05/2021) pukul 23.26 WIB.
Pada operasi itu masih banyak warga berbagai usia yang asyik nongkrong di caffe maupun warung kopi hingga larut malam.
Petugas dari Babinsa, Babinkabtimas, WH, Satpol PP dan Tim Kesehatan Kota Lhokseumawe yang tergabung operasi Ketupat Seulawah 2021 langsung melakukan Test Rapid Antingen untuk mendeteksi virus Corona Disease 2019 kepada pengunjung yang sedang asik menongkrong di Caffe Mantan Kupi dan Pak Yoss Kupi.
Hasilnya, 53 pemuda diyatakan nonreaktif, sedangkan tiga pemuda reaktif. Mereka yang reaktif 1 merupakan warga Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara dan 2 orang lagi merupakan warga Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
Petugas mengimbau kepada pengunjung kafe agar mengindahkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam rangka pengendalian penyebaran corona virus disease 2019 (Covid – 19).
Danramil 21/Pyb, Kapten Inf Syamsul memerintahkan anggotanya mendata ketiga pemuda itu dan meminta untuk melakukan karantina mandiri.
“Ya saat ini baru reaktif, jadi kita minta untuk karantina mandiri, namun apabila yang bersangkutan tidak disiplin maupun tidak melakukannya karantina dengan benar, maka mereka akan kami masukkan keruang isolasi yang telah disediakan oleh pemerintah Kota Lhokseumawe maupun Pemkab Aceh Utara,” kata Kapten Inf Syamsul.
Kapten Inf Syamsul juga menegur pemilik kafe yang tidak melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, yang membiarkan tempat usahanya ramai dengan pengunjung tanpa pembatasan yang telah dihimbau jauh hari, begitupun kepada karyawan kafe pun diwajibkan untuk memakai masker.
“Petugas pun bingung dan heran dengan kebiasaan masyarakat cenderung tidak peduli dengan keadaan yang ada, terlihat dari banyaknya masyarakat tidak menggunakan masker saat dikeramaian, padahal kita terus sosialisasi berbagai himbauan bahwa kita masih masa transisi menuju masa new normal, namun ternyata masih banyak masyarakat yang tidak sadar dengan bahaya covid-19,” ungkapnya.(mah)