Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Program Kreativitas Mahasiswa merupakan sebuah program kompetisi tahunan dari Kemdikbuddikti untuk mengasah keterampilan mahasiswa sekaligus agar melatih mahasiswa untuk taat aturan.
Salah satu tim dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) lolos pada tahap pendanaan PKM Bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH). Riset yang ditawarkan merupakan analisis pengaruh penggunaan augmented reality pada pengguna kosmetik di Indonesia.
Riset ini mengukur persepsi pelanggan berdasarkan elemen-elemen dalam pemasaran menggunakan augmented reality untuk diketahui pengaruhnya terhadap niat membeli produk kecantikan.
“Kami melakukan riset ini karena jumlah pengguna augmented reality sendiri akan meningkat drastic, khususnya pada tahun 2022 yang diprediksi akan mencapai 1,9 miliar pengguna secara global,” ujar Haudhi, Ketua Pelaksana PKM-RSH Unsika.
Dikatakan, di era Industri 4.0 ini augmented reality merupakan salah satu dari 9 pilar dalam implementasi industri 4.0, sehingga diharapkan penelitiannya dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat sistem augmented reality yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan perusahaan.
Augmented reality merupakan sebuah teknologi yang menggabungkan elemen virtual (gambar, grafik, warna, atau suara) ke dalam lingkungan nyata, biasanya melalui bantuan kamera telepon pintar atau tablet. Penggunaannya saat ini sudah beragam, seperti pada pendidikan, permainan, militer hingga produk kecantikan.
Haudhi dan keempat rekannya, Resa, Septi, Taufiq, dan Priska dengan dosen pembimbing Rianita Puspa Sari, mendapatkan pendanaan PKM melalui skema PKM-RSH untuk melakukan risetnya dari proposal yang dibuat tentang augmented reality. Kerja sama tim dan dukungan dari pihak kampus juga menjadi salah satu keberhasilan lolos proposal PKM.
“Kami sangat bersyukur karena menjadi salah satu dari lima proposal yang didanai di universitas kami, setelah sebelumnya ratusan proposal diajukan pihak kampus. Keberhasilan kami juga tidak terlepas dari Ibu Rianita yang dari sejak awal membimbing proposal kami hingga pelaksanaannya pada saat ini, maupun pihak kampus yang memfasilitasi dan mendukung peningkatan prestasi mahasiswanya,” jelasnya.
Penelitiannya sendiri akan dilakukan dengan pengolahan data kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada para pelanggan kosmetik. Waktu pelaksanaan semua skema PKM termasuk PKM-RSH ini sudah dimulai sejak 1 Juni 2021 lalu hingga acara puncaknya pada September nanti yaitu Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2021.
Ia berharap riset yang mereka lakukan dapat mengantarkannya pada PIMNAS 2021 nanti yang akan diselenggarakan secara daring dan riset yang dilakukan dapat bermanfaat bagi tim, pengusaha kosmetik, hingga universitasnya.
“Kami tentu ingin mencapai target yaitu lolos hingga PIMNAS, selain itu, kami juga ingin riset yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkannya, termasuk kami sebagai tim pelaksana,” ungkapnya.(ybs)