Jakarta, spiritnews.co.id – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) bekerjasama dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) berkomitmen membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Setelah pada bulan Juli berhasil melakukan vaksinasi terhadap 1.271 orang, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kini menyelenggarakan vaksin booster ke-3 untuk nakes (tenaga kesehatan), asisten nakes dan tenaga penunjang di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) RSGM Fakultas Kedokteran Gigi (FKG).
Terdapat 145 orang yang mendapat vaksin ke-3 berdasarkan data SDM (sumber daya manusia) Kesehatan yang terdaftar di Kementerian Kesehatan. Vaksinasi khusus nakes ini dilakukan pada Jumat dan Minggu tanggal 13 dan 15 Agustus 2021.
“Universitas Moestopo berkomitmen kuat membantu pemerintah menghadapi pandemi Covid-19. Untuk tenaga nakes, kami mendapatkan vaksin Moderna,” kata Dekan FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. Burhanuddin Daeng Pasiga, drg., MKes.
Komitmen Universitas Moestopo itu, menurut Direktur RSGM Moestopo, Dr. Witriana Latifa, drg., SpKGA tidak hanya dilakukan dengan melakukan vaksin booster ke-3 untuk nakes saja atau vaksinasi terhadap 1.271 orang pada bulan Juli, tetapi masih dilanjutkan pada bulan Agustus.
“Sasarannya adalah peserta bulan Juli yang melanjutkan vaksinasi kedua dan peserta baru usia 12 tahun ke atas. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 3, 5, 12, 19, 24, 26, dan 31 Agustus 2021. Hal ini dilakukan dalam membantu program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Para peserta calon penerima vaksin diingatkan untuk datang dalam keadaan sehat dan mengenakan masker ganda. Peserta yang datang menunjukkan pesan teks yang dikirimkan sebelum hari-H, kemudian melakukan pengecekan suhu, mencuci tangan, dan masuk bilik semprot badan, menjaga jarak serta mencegah kerumuman.
Dalam kegiatan ini, beberapa mahasiswa profesi kedokteran gigi terlibat membantu proses screening dan mengukur tekanan darah sehingga dapat untuk meningkatkan keterampilan.
Mahasiswa pun merasa senang berkesempatan langsung bertemu dengan calon penerima vaksin dan berperang aktif dalam kegiatan vaksinasi ini. Kegiatan ini juga merupakan bentuk kolaborasi antara dosen (para dokter) dan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.(rls/red)