Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Wakil Bupati Subang Agus Masykur mendampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat Dr. Sarwo Edhy, SP., MM untuk meresmikan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Lengkong, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (6/10/2021).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Subang, Dr. H. Hendrawan, S.P., mengatakan, bantuan LPM dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian baru teralokasikan 2 lokasi dari 3 pengajuan bantuan pembangunan.
“Untuk tahun 2022, Subang akan mengajukan alokasi bantuan untuk 12 lokasi,” kata Hendrawan.
Peresmian Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang dibangun melalui DAK Fisik Penugasan Bidang Pertanian TA 2021 di Kabupaten Subang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, K.H. Jafar Ismaik, mengatakan, pandemi Covid-19 memaksa masyarakat harus memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
“Setiap negara memenuhi kebutuhan sendiri karena tidak bisa import,” katanya.
Ia pun menekankan pentingnya cadangan pangan untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi ini. Dengan Subang yang mampu menjadi penopang lumbung pangan nasional sangat membantu kebutuhan pangan di masa pandemi saat ini.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Pusat Dr. Sarwo Edhy, SP., MM, mengatakan, keberadaan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) ini sangat penting dalam memenuhi penyediaan pangan dan memberikan kemudahan akses pangan, baik secara fisik maupun ekonomi (daya beli).
“Khusus di Kabupaten Subang, hingga tahun 2020 telah dibangun LPM sebanyak 142 unit, dengan rincian 8 LPM dibangun melalui DAK Fisik Bidang Pertanian dan 134 LPM merupakan replikasi oleh APBD,” kata Sarwo.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kondisi fisik lumbung tersebut diketahui bahwa sebanyak 52 LPM (37%) dalam kondisi baik, 88 LPM (62%) kondisi sedang (fisik lumbung ada yg rusak ringan) dan 2 LPM (2%) rusak. Dari keaktifan kelompok, 51 LPM (36%) berjalan aktif dan 91 lumbung (64%) tidak aktif. Hal ini tentunya perlu menjadi perhatian pemerintah daerah, untuk terus memberdayakan potensi yang ada ini agar berjalan optimal.
Untuk perencanaan tahun 2022, Kabupaten Subang dialokasikan oleh Badan Ketahanan Pangan Kementan alokasi sebesar Rp 7 miliar yang diproses melalui DAK Fisik Penugasan Bidang Pertanian untuk pembangunan 7 unit LPM dan sarana pendukungnya, yaitu berupa lantai jemur, RMU (kapasitas >0.5 ton per jam), Bed Dryer (kapasitas minimun 3.5 ton per proses) disertai pembangunan rumah RMU dan rumah Bed Dryer dengan nilai per lumbung sebesar Rp 1 miliar.
Kang Akur sapaan akrab Wakil Bupati Subang Agus Masykur, mengatakan, Kabupaten Subang sebagai lumbung padi nasional yang mampu memproduksi pertanian yang mana yang dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Subang sebesar 174.652.500 kg sehingga Kabupaten Subang memiliki surplus beras sebesar 868.332 ton per tahun. Maka daripada itu Subang dijadikan salah satu lumbung pangan nasional dan lumbung pangan Jawa Barat.
“Kabupaten Subang pada tahun 2021 mendapat bantuan program DAK fisik lumbung pangan masyarakat sebanyak 3 paket yang terdiri dari 1 paket mesin RMU, bangunan lumbung, bangunan rumah RMU dan lantai jemur,” kata Kang Akur.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui badan ketahanan pangan yang telah memberikan program DAK fisik lumbung pangan masyarakat, yang sangat bermanfaat untuk Kabupaten Subang karena keberadaan lumbung pangan masyarakat ini akan bisa mendekatkan akses pangan masyarakat sebagai cadangan pangan dan sebagai sumber ekonomi baru di tingkat pedesaan.
“Saya berharap program ini berlanjut terus untuk kesinambungan dan kemandirian ketahanan pangan kedepannya khususnya di Kabupaten Subang,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, diserahkan kunci LPM kepada Gapoktan Tani Cukup Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara dan peninjauan gudang LPM Dak RMU serta demo penggunaan mesim RMU oleh Gapoktan.(sir)