Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Diduga menjadi tempat produksi narkotika, sebuah rumah di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, digrebek petugas Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada Rabu (13/10/2021) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, rumah yang diduga menjadi tempat memproduksi narkotika itu milik salah seorang pemuda berusia 19 tahun berinisial AS. Penggrebekan dan penggeledahan itu berlangsung selama 4 jam, dan menghebohkan warga sekitar.
“Rumah itu milik AS (19), seorang pemuda asal warga desa setempat. Penggrebekan rumah AS terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, dan penggeledahan sampai pukul 17.00 WIB. Informasi yang kami terima dari petugas dan keluarga, AS dibawa oleh Unit 3 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya,” kata Kaur Trantib Desa Dayeuhluhur, Heri (33) saat ditemui wartawan di lokasi penggrebekan, Jumat (15/10/2021).
Usai penggrebekan dan penggeledahan, kata Heri, AS (19) dibawa petugas dengan tangan diborgol beserta sejumlah barang bukti hasil penggeledahan dari kamar AS. Petugas menunjukkan sejumlah peralatan yang diduga digunakan oleh AS dalam memproduksi barang haram tersebut.
“Sebelum mengamankan AS dan sejumlah barang bukti, polisi menunjukkan beberapa peralatan kepada saya. Peralatan tersebut berupa masker khusus, kartu ATM, semprotan berisi alkohol, sebuah mesin seperti mesin cetak atau mesin press, sebuah senjata api (senpi), dan kendaraan roda empat jenis Toyota Rush warna silver milik AS, turut diamankan polisi,” katanya.
Heri mengaku diminta pihak kepolisian dari Ditresnarkoba Polda Metro Jaya untuk mendampingi penggrebekan dan penggeledahan di sebuah rumah yang diduga memproduksi narkotika mengaku tak melihat adanya barang bukti sejenis narkotika yang diamankan.
“Kalau untuk narkobanya sih tidak ada sepertinya ya, soalnya polisi hanya menunjukkan peralatan yang diamankan oleh mereka. Kami juga tidak tahu jenis narkoba seperti apa yang diproduksi atau dibuat oleh AS ini,” ujarnya.
Kepala Dusun Pagelaran, Kosim (53) yang turut menyaksikan penggrebekan dan penggeledahan, mengatakan, kepribadian AS yang pendiam dan bahkan jarang bersosialiasi dengan warga sekitar, membuat sejumlah pihak tak menyangka bahwa warganya terlibat dalam jaringan produsen narkotika.
“Sewaktu mau membawa AS, salah seorang petugas kepolisian bilang bahwa AS dibawa oleh Unit 3 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Kalau untuk kepribadian AS, orangnya pendiam, jarang bergaul dengan warga dan pemuda disekitaran rumahnya, dia sering terlihat keluar rumah sesekali saja, tapi warga juga suka melihat banyak teman-teman dia yang tidak dikenal oleh kami datang bertamu ke rumahnya,” kata Kosim.
Hingga berita ini disampaikan, sejumlah pihak yang dikonfirmasi akan kebenaran dugaan kasus tersebut, belum memberikan keterangannya secara resmi meski upaya konfirmasi telah dilakukan kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, namun hal itu masih belum mendapatkan respons darinya guna memberikan keterangan resmi kabar tersebut.(ops/sir)