APA itu thrift ? Apa bedanya dengan preloved ? Bagi sebagian anak muda, sudah pasti tidak asing dengan kedua istilah tersebut. Terlebih lagi, pada saat pandemi seperti saat ini, kedua kata tersebut semakin marak digunakan.
Penulis : Amarthadia Pramesti
Universitas Muhammadiyah Malang
Kedua istilah tersebut memiliki konsep yang sama, yaitu mengurangi limbah industri busana. Dengan banyaknya industri fast fashion saat ini, pilihan untuk melakukan thrifting dan memakai pakaian preloved adalah perilaku terpuji sebagai bentuk mengurangi limbah industri busana.
Lalu, apakah arti dari istilah “trift” dan “perloved” itu? Berikut adalah penjelasan lebih lengkap beserta tips saat melakukan transaksi.
Apa itu thrift dan preloved ?
Thrift merupakan barang bekas yang dijual yang berasal dari luar negeri. Biasanya dalam bentuk ball yang berisi banyak dan sejenis. Sistemnya, ada salah satu pemborong yang membeli ball barang bekas (contohnya crewneck) yang berasal dari Korea, lalu dijual satuan atau paketan. Sedangkan preloved, sama-sama menjual barang bekas, namun bedanya, jika barang preloved adalah barang bekas pemakaian atau koleksi pribadi penjual tersebut.
Kesimpulannya, keduanya sama-sama menjual barang bekas, namun, perbedaannya terletak pada dari mana asal produk yang dijual. Jika berasal dari ball luar negeri, maka hal tersebut adalah thrift. Sedangkan jika berasal dari bekas pemakaian atau koleksi pribadi, disebut preloved.
Bagaimana kegiatan thrifting dilakukan ?
Pada saat ini, thrifting bisa dilakukan secara offline maupun online. Sebelum pandemi, kebanyakan thrifting dilakukan secara offline di tempat tertentu, seperti di Pasar Senen atau di Pasar Gembong. Saat pandemi seperti saat ini, mulai banyak yang melakukan thrifting secara online.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Thrifting secara offline, memberikan kebebasan untuk melihat langsung bagaimana rupa dari produk yang kalian inginkan, namun kondisi pasar yang banyak kerumunan orang, menjadi kurang nyaman, dan rawan tindakan kriminal, seperti pencopetan.
Sedangkan jika melakukan thrifting secara online, kalian bisa melakukannya kapan saja dan di mana saja. Namun, rawan penipuan dan dan kurang leluasa mengetahui detail dari barang yang ingin dibeli.
Berbeda dengan produk thrift, produk preloved sangat mudah dijumpai dalam media sosial, terutama di Instagram. Biasanya akan mudah mencari jika menggunakan hastag “#” atau dengan mengetik “preloved” sudah banyak ditemukan
Mengapa demikian ? Tentu supaya lebih mudah menjangkau pembeli, Karena tidak banyak juga orang yang menjual barang pribadinya dan tidak menjual secara rutin. Oleh karena itu, barang-barang preloved lebih mudah di media sosial.
Tips dalam melakukan thrifting :
- Membaca deskripsi atau memperhatikan detail barang. Saat melakukan thrifting secara offline, yang harus kalian lakukan adalah memperhatikan detail barang, seperti ukuran, defect, dan keaslian produk apabila produk tersebut bermerek. Sedangkan apabila melakukan thrifting secara online, yang harus kalian lakukan setelah melihat foto produk adalah membaca deskripsi postingan. Karena sudah pasti berisi detail produk, seperti ukuran, brand, defect, dan cara pembelian.
- Tawar menawar. Bagi beberapa oknum, mereka meningkatkan harga setinggi mungkin untuk beberapa produk yang branded. Tawarlah hingga memperoleh kesepakatan harga dari dua belah pihak. Namun, tawarlah dengan harga yang wajar, sesuai kualitas produk yang dimiliki produk tersebut.
- Tindakan kriminal. Tindakan kriminal juga terjadi pada kegiatan thrifting. Apabila kalian sedang melakukan thrifting di offline store, seperti di pasar, hati-hati dalam membawa barang bawaan kalian. Hindari menggunakan tas ransel dan menyimpan HP dalam saku. Sedangkan pada kegiatan thrifting di online store, telitilah akun tersebut, apakah akun palsu atau asli. Biasanya, akun palsu tidak menggunakan e-commerce, atau memiliki pengikut yang berbanding balik dengan like pada setap postingannya.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan thrift dan preloved beserta tips dalam melakukan thrifting secara offline maupun online. Semoga bermanfaat.(*)