DEWASA INI, pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan serta menyebabkan meningkatnya kebutuhan pokok yang diperlukan oleh penduduk indonesia dimana hal itu berkontribusi dalam meningkatnya jumlah limbah atau sampah.
Penulis : Windyra Dilavingca
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
Meningkatnya jumlah limbah rumah tangga atau sampah diakibatkan tingginya tingkat konsumsi masyarakat namun bersamaan dengan hal itu sosialisasi atau pemberdayaan masyarakat untuk pemanfaatan limbah terbilang rendah.
Sampah merupakan produk akhir dari suatu barang bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis, fase materi sampah terbagi tiga bagian yaitu padat, cair, maupun gas. Secara sederhana, jenis sampah dapat dipisah berdasarkan sifatnya.
Edukasi mengenai sampah ini menjadi materi yang dibawakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Kelompok 62 Gelombang 16 saat melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiwa (PMM) di Yayasan Yatim Piatu As Salaam Shobuur.
Para mahasiswa memilah sampah menjadi dua bagian, yaitu, sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati yang tidak dapat diurai secara alami, contohnya seperti plastik dan Styrofoam. Dan sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat diurai secara alami, sampah organik terbagi menjadi dua bagian yaitu sampah basah atau sampah kering. Contohnya sampah rumah tangga dan dedaunan.
Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari seluruh lini masyarakat. Karena untuk saat ini sampah masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal penanganannya, buruknya penanganan limbah rumah tangga atau sampah dapat mengakibatkan dampak buruk pada lingkungan dimana hal tersebut berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan.
Polusi dari buruknya penanganan limbah atau sampah terhadap lingkungan meliputi banyak hal seperti pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.
Pencemaran yang terjadi terhadap lingkungan akan berbalik arah pada manusia itu sendiri, salah satu contohnya adalah lingkungan yang telah tercemar oleh polusi dapat mengakibatkan peningkatan infeksi saluran pencernaan oleh bakteri yang dibawa oleh parasit seperti lalat.
Selain penanganan limbah rumah tangga atau sampah yang perlu dilakukan oleh masyarakat selanjutnya adalah pengelolaan limbah rumah tangga atau sampah, dimana masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam pemilahan sampah sesuai dengan sifatnya yaitu anorganik dan organik. Hal ini bertujuan untuk mengubah limbah rumah tangga atau sampah yang dihasilkan menjadi barang bernilai ekonomi atau menjadi barang ramah lingkungan.
Dengan pentingnya edukasi tentang hal tersebut, maka Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 62 gelombang 16 melakukan pengedukasian kepada anak-anak Yayasan Panti Asuhan As Salam Shobuur dengan pemberian materi pentingnya pengolahan sampah melalui video tutorial pembuatan tempat sampah anorganik dan organik dan juga membuat keterampilan tempat pensil dengan menggunakan barang bekas.
Edukasi tentang pengolahan sampah dilakukan dengan tujuan agar anak-anak Yayasan Panti Asuhan As Salam Shobuur dapat mengetahui apa perbedaan sampah organik dan anorganik, agar selalu ingat akan pentingnya kebersihan lingkungan disekitar tempat tinggal mereka atau dimanapun, serta dapat menerapkan didalam kehidupan mereka sehari-hari dengan membuang sampah sesuai macamnya dan pada tempatnya.
Sebelum melakukan pembuatan tempat pensil, anak-anak diberikan edukasi melalui video tutorial cara pembuatan tempat pensil dari barang bekas. Pengedukasian ini bertujuan agar menyadarkan anak-anak betapa bermanfaatnya sampah anorganik agar bisa diolah kembali menjadi barang yang berguna.
Salah satunya tempat pensil dari barang bekas botol air mineral plastik, kertas bekas, dan sedotan bekas yang dibuat dengan kreasi serta keterampilan mereka masing-masing.
Dari hasil edukasi ini membuat anak-anak sadar akan pentingnya mengelola sampah agar meningkatkan kekreatifitasan membuat barang dari bahan bekas dan terus menjaga kebersihan serta membuang sampah pada tempat dan macamnya dimanapun mereka berada.(*)