Bagaimana Sih Prinsip-prinsip dalam Ekonomi Islam ?

  • Whatsapp

HALLO teman – teman, kali ini kita akan membahas tentang “Bagaimana Sih Prinsip – Prinsip dalam Ekonomi Islam ? Yuk simak penjelasannya !

Prinsip ekonomi Islam yaitu semua aktivitas manusia termasuk ekonomi harus selalu bersandar kepada tuhan, dalam ajaran Islam tidak ada pemisahan antara dunia dan akhirat berarti dalam mencari rezeki harus halal lagi baik.

Bacaan Lainnya

Dalam melakukan aktivitas ekonomi Islam, para pelaku ekonomi memegang teguh prinsip-prinsip dasar yaitu Prinsip ilahiyah dimana dalam ekonomi Islam kepentingan individu dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat sekali yaitu asas keselarasan, keseimbangan dan bukan persaingan sehingga tercipta ekonomi yang seadil-adilnya.

Penulis : Putri Rahmadhani

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Keadilan dalam ekonomi sangatlah penting. Prinsip keadilan dalam kegiatan ekonomi tidak memihak kepada salah satu pihak, malinkan keduanya berada pada posisi yang seimbang.

Adil dalam transaksi ekonomi adalah tidak membahayakan bagi yang lain dan juga tidak membahayakan bagi dirinya sendiri (Laa dharara wa laa dhiraar) atau tidak melakukan tindakan yang menzalimi dirinya sendiri maupun orang lain (laa tazhlimuna wa laa tuzhlamuun).

Dalam ekonomi islam terdapat beberapa prinsip yang teman – teman harus ketahui nihh ! Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut penjelasan tentang prinsip prinsip ekonomi Islam :

  1. Prinsip Tauhid merupakan dasar dari setiap bentuk aktivitas kehidupan manusia. Quraish Shihab menyatakan bahwa tauhid mengantar manusia dalam kegiatan ekonomi untuk meyakini bahwa kekayaan apapun yang dimiliki seseorang adalah milik Allah. Tanpa tauhid prinsip ekonomi islam sulit tegak. Segala sesuatu tanpa didasari oleh keimanan, akan mudah sekali menyimpang dari yang seharusnya. Tauhid yang baik diharapkan akan membentuk integritas yang akan membantu terbentuknya good government. Dampak positif lainnya dari prinsip tauhid dalam sistem ekonomi Islam adalah antisipasi segala bentuk monopoli dan pemusatan kekuatan ekonomi pada seseorang atau satu kelompok saja.
  2. Prinsip Keadilan (‘Adalah) adalah salah satu prinsip yang penting dalam mekanisme perekonomian Islam. Keadilan menjadi sentral fokus dalam membangun prinsip ekonomi islam. Bersikap adil dalam ekonomi tidak hanya didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an atau Sunnah Rasul tapi juga berdasarkan pada pertimbangan hukum alam, alam diciptakan berdasarkan atas prinsip keseimbangan dan keadilan. Adil dalam ekonomi bisa diterapkan dalam penentuan harga, kualitas produksi, perlakuan terhadap para pekerja, dan dampak yang timbul dari berbagai kebijakan ekonomi yang dikeluarkan. Dalam praktek menjalankan roda perekonomian, tidak dapat dipungkiri potensi dan peluang melakukan kecurangan dan meraup untung lebih besar. Bahkan Al-Qur’an menempatkan keadilan sederajat dengan kebajikan dan ketakwaan. Hal ini didasarkan pada QS. Al-Maidah (5):8.
  3. Prinsip Maslahat. Maslahat bisa diartikan dengan mengambil manfaat dan menolak kemudaratan atau sesuatu yang mendatangkan kebaikan, keselamatan, faedah atau berguna. Hakikat kemaslahatan adalah segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi integral duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta individu dan sosial. Aktivitas ekonomi dipandang memenuhi maslahat jika memenuhi dua unsur, yakni ketaatan (halal) dan bermanfaat serta membawa kebaikan (thayyib) bagi semua aspek secara integral. Dengan demikian, aktivitas tersebut dipastikan tidak akan menimbulkan mudarat.
  4. Prinsip Ta’awun. Ta’awun dalam Islam adalah saling tolong menolong dalam kebaikan antar sesama manusia dan terlebih lagi kepada saudara seiman. Karena hubungan sesama muslim itu sangat dekat bahkan lebih dekat dari saudara sedarah. Dalam aktivitas ekonomi tolong-menolong antar sesama umat islam dapat diimplementasikan dalam bentuk zakat, infaq, serta shadaqah., dll. Konsep tolong-menolong dalam ekonomi islam akan berdampak positif terhadap perbaikan ekonomi di masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Karena prinsip tolong-menolong dalam ekonomi islam ini merupakan pendistribusian pendapatan dan kekayaan umat yang mampu dapat dimanfaatkan dengan baik dan merata.
  5. Prinsip Keseimbangan. Prinsip keseimbangan dalam ekonomi islam mencakup berbagai aspek; keseimbangan antara sektor keuangan dan sektor riil, resiko dan keuntungan, bisnis dan kemanusiaan, serta pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam. Syariat islam mengakui hak pribadi dengan batas-batas tertentu. Syariat menentukan keseimbangan individu dan kepentingan masyarakat. Konsep utama ekonomi islam adalah keseimbangan.

Segala prinsip dalam industri keuangan islam memiliki tujuan memberi kesejahteraan kepada masyarakat, baik keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani, keseimbangan antara kebutuhan individu dan sosial , maupun keseimbangan dalam konsep transaksi murabahah.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait