Pengelolaan Tepung Bumbu Serbaguna sebagai Bisnis UMKM Dawan Abdinegara yang Menjanjikan di Kabupaten Malang

  • Whatsapp

BERDASARKAN Undang-undang 20 Tahun 2008, UMKM adalah usaha mikro, kecil, dan menengah. Pemerintah telah menetapkan UMKM sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Penggolongan UMKM lazimnya dilakukan dengan batasan omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset, serta jumlah karyawan.

Penulis : Prayoga Novarianto

Bacaan Lainnya

Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Sedangkan usaha yang tak masuk sebagai UMKM dikategorikan sebagai usaha besar, yakni usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan Kegiatan ekonomi di Indonesia.

Seperti UMKM Dawan Abdinegara Tepung Bumbu Serbaguna di Desa Jatiketo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang merupakan usaha yang bergerak di bidang pembuatan bahan makanan. Untuk pengelolaannya tepung sebagai bahan baku utama, persediaannya terbatas, karena memang membutuhkan waktu yang lama dalam pengiriman dari temannya yang ada di bojonegoro.

Disisi lain, pembuatan tepung bumbu membutuhkan racikan bumbu yang pas , agar dapat menghasilkan tepung bumbu yang kualitas bagus dan enak ketika sudah di sampai ditangan konsumen. Sedangkan untuk kemasan tepung bumbu serbaguna ini di pesan dari pabrik plastik yang ada di daerah kota Malang.

Pembuatan tepung bumbu serbaguna ini dimulai dari mencampurkan bahan-bahan seperti tepung beras , tepung maizena,bawang putih bubuk , baking powder,garam dan lada sebagai bahan yang wajib di masukkan kedalam campuran tepung bumbu serbaguna dan selanjutnya adalah tahap pengemasan.

Tepung tersebut di kemas dengan kemasan sedang yang elegan dan membuat menarik para pembeli. Tepung Bumbu serbaguna siap dipasarkan di toko-toko, penjual makanan kaki lima, coffee shop, warung makan dan juga kepada pelanggan (Dawan Abdinegara, 2021).

Produk UMKM Dawan Abdinegara Tepung Bumbu Serbaguna ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan produk tepung bumbu pada umumnya, yaitu tepung ini bisa di gunakan untuk banyak macam makanan yang makanan tersebut membutuhkan tepung dalam proses pengolahan seperti ayam krispi, tempe goreng,pisang goreng, tahu goreng,mendoan dan lainnya.

Desain kemasan yang original dan dapat dipertanggungjawabkan dengan desain dan warna yang unik. Selain itu, produk tepungnnya sering sudah mulai terkenal di daerahnya , yang berarti produknya dikenal oleh masyarakat sekitar. Permasalahan yang dihadapi UMKM Dawan Abdinegara Tepung Bumbu Serbaguna yaitu kurangnya pengelolaan persediaan secara optimal. Tingkat permintaan yang tinggi tidak dapat diimbangi dengan jumlah produksi yang dihasilkan (wawancara Prayoga, 2021).

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada narasumber, dapat diketahui dan disimpulkan data yang diperoleh untuk menghitung safety stock dan ROA sebagai berikut :

  1. Penjualan maksimum 300 karton perbulan ,setahun (300 x 12 = 3600), sehari (300 : 30 = 10 sehari).
  2. Penjualan rata-rata = 150 perbulan, setahun (150 x 12 = 1800), sehari (150 : 30 = 5 ). 3. Lead time 14 hari

Untuk mengetahui berapa banyak persediaan pengaman (safety stock), maka harus dilakukan perhitungan seperti Safety Stock = (Maximum usage-Average usage) x Lead Time  = ( 10 – 5 ) x 14 = 70 karton.

Dapat diketahui bahwa, untuk persediaan pengaman yang ideal adalah 70 karton tepung bumbu. Selanjutnya adalah menghitung ROP (reorder point) atau pemesanan bahan baku kembali ROP = (average usage x Lead time) + Safety stock = ( 5 x 14 ) + 70 = 140. Jadi, Untuk pembelian bahan baku kembali ketika persediaan tersisa 140 karton tepung bumbu.

Berdasarkan perhitungan Safety stock dan ROP maka dapat di ketahui jumlah persediaan yang aman dan juga tingkat persediaan untuk melakukan pemesanan kembali. Dapat diketahui bahwa untuk melakukan pemesanan kembali jika persediaan tersisa 140 karton nilai tersebut sudah termasuk nilai safety stock.Dijelaskan bahwa 1 karton berisi 10 pcs tepung bumbu.

Didalam pengelolaan persediaan terdapat aspek yang mepengaruhi efektif atau tidak pengelolaan persediaan. Perhitungan ini merupakan salah satu cara alternatif untuk mengetahui berapa banyak persediaan yang harus ada di gudang.

Permasalah yang di hadapi UMKM Dawan Abdinegara tepung bumbu ialah pengelolaan  persediaan yang kurang optimal yang dimana tingginya permintaan tidak dapat dipenuhi  dengan produk tepung bumbu yang di hasilkan. Maka dari itu diperlukan pengelolaan  persediaan yang baik dengan mengetahui safety stock untuk menghindari kehabisan stock  atau persediaan dan juga ROA (pemesanan kembali) perlu dilakukan agar kita bisa  mengetahui titik dimana pemesanan bahan baku dilakukan.

Dengan mengetahui nilai dari  ROA maka persediaan akan seimbang dengan jalannya produksi. Dengan begitu UMKM  Dawan Abdinegara tepung bumbu dapat mengetahui persediaan yang aman dan berapa  jumlah persediaan jika ingin melakukakan pemesanan kembali. Dari perhitungan Safety  Stock dan ROA berdasarkan data yang diperoleh dari UMKM Dawan Abdinegara tepung  bumbu maka beliau harus melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan tersisa 140  karton dan untuk pesediaan yang aman ialah 70 karton yang setara dengan 700pcs tepung  bumbu.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait