Pengangguran di Kota Mojokerto Membludak karena Ketidakmerataan Lapangan Kerja

  • Whatsapp

PENGANGGURAN merupakan istilah untuk orang usia produktif antara 15 – 64 tahun yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Penulis : Tri Wahyudi Firmansyah

Bacaan Lainnya

Mahasiswa Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Malang

Menurut Hariyanto, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja, angka pengangguran di Kota Mojokerto mencapai 2.340 orang atau 3,61% dari jumlah penduduk. Mereka sebagian besar berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Padahal, dalam kurun 3 tahun terakhir investasi di Kota Mojokerto meningkat pesat bahkan nilai investasi mencapai Rp 1,4 trliun lebih dari 99 investor. Tingginya angka pengangguran tersebut disebabkan karena masih banyaknya lulusan SMK yang belum mendapatkan pekerjaan dan belum banyak tenaga kerja produktif yang tertampung akibat minimnya lowongan pekerjaan baik di kalangan perusahaan-perusahaan, BUMN, maupun BUMD.

Penyebab Pengangguran di Kota Mojokerto

  1. Besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja. Banyak masyarakat yang telah lulus dengan gelar sarjana dan juga ada lulusan SMA/SMK maupun SMP yang siap mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan suatu pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Namun, banyaknya tenaga kerja yang siap bekerja tersebut harus bersaing ketat karena sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
  1. Masyarakat tidak memiliki keterampilan tinggi serta tingkat pendidikan yang rendah. Pada saat melamar pekerjaan pada suatu posisi tertentu, perusahaan tentunya akan mencantumkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar. Misalnya, pelamar harus minimal lulus SMA/SMK dengan bukti terlampir berupa ijazah atau memiliki keahlian khusus. Oleh karena itu, jika pencari kerja tidak memiliki keahlian khusus atau tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahaan, pasti akan tereliminasi.

Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK

PHK umumnya diberlakukan oleh suatu perusahaan untuk menstabilkan kondisi perusahaan yang saat ini mengalami krisis atau terancam bangkrut. Oleh karena itu, perusahaan biasanya melakukan pemecatan kepada karyawan dalam jumlah yang besar dan menyebabkan terjadinya pengangguran.

Solusi Mengatasi Pengangguran

  1. Memperluas lapangan kerja. Perluasan kesempatan pekerjaan dengan cara mendirikan industry-industri baru terutama yang bersifat padat karya. Dengan adanya industry-industri baru tersebut, maka diharapkan bisa mengurangi tingkat pengangguran di Kota Mojokerto.
  1. Meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan di Indonesia kurang memfokuskan suatu pembelajaran kearah bidang pekerjaan secara terpusat. Sehingga setelah lulus sekolah, seorang siswa masih kurang menguasai bidang pekerjaan yang dituju. Hal ini menyebabkan banyak lulusan yang masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan terciptalah banyak pengangguran di Indonesia terutama di Kota Mojokerto.

Menyelenggarakan Bursa Tenaga Kerja

Bursa pasar kerja merupakan penyampaian informasi oleh perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan ini agar terjalinnya komunikasi yang baik antara perusahaan dan pelamar kerja.

Meningkatkan Transmigrasi

Pemerintah setempat harus bisa meratakan jumlah penduduk dari desa ke kota dan mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada sehingga pengangguran di wilayah Mojokerto dapat diatasi dengan baik.

Mendirikan Pusat Latihan Kerja

Di Kota Mojokerto sudah ada balai latihan kerja. Dengan cara ini para lulusan dapat mengikuti bimbingan pelatihan dan selebihnya akan diajarkan beberapa keterampilan sesuai dengan kemampuannya.

Setelah mengikuti pelatihan di sana, mereka akan mendapatkan sertifikat sehingga mereka dapat dengan mudah mencari pekerjaan atau bahkan memulai usaha sendiri setelah keluar dari pelatihan.

Mendorong Investor

Beberapa perusahaan di Indonesia membatasi kuota pekerja karena juga mempertimbangkan anggaran dana yang keluar masuk agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Hal ini dapat diatasi dengan menarik banyak investor ke perusahaan, sehingga meningkatkan aliran dana masuk. Akibatnya, perusahaan dapat merekrut lebih banyak tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait