Ditemukan 23 Kasus Covid-19, Pemkab Subang Gencarkan Percepatan Vaksinasi Dosis 2

  • Whatsapp

Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Bupati Subang H. Ruhimat memimpin rapat percepatan vaksinasi dosis 2 dengan sasaran remaja (pelajar SMP dan SMA/SMK) Kabupaten Subang, di Aula Abdul Wahyan, Rumah Dinas Bupati, Jumat (28/1/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Subang, dr. Maxi, mengatakan, rapat ini merupakan tindak lanjut dari rapata koordinasi penanganan Covid-19 se-Provinsi Jawa Barat terhadap gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Diakuinya, Subang sempat zero kasus, namun pada tanggal 17 – 27 Januari 2022 ditemukan 32 kasus positif Covid-19 yang tersebar di 13 kecamatan.

Menurutnya, strategi vaksin dosis 2 untuk setiap Puskesmas di Subang, adalah pemberian dosis 2 pada sasaran remaja (pelajar SMP & SMA/SMK), penjadwalan vaksinasi oleh Puskesmas untuk dosis 2 dan disebarkan di H-1 melalui warwar keliling desa, Puskesmas yang berdekatan bisa bergabung mengadakan gebyar vaksinasi dosis 2 dan mengadakan doorprize, dan pembuatan SKCK/ surat-surat di kecamatan dan desa harus memiliki dan menunjukan kartu vaksin dosis 2.

Dandim 0605 Subang Letkol Czi Irsad Wilyarto, mengaku, setelah mengikuti Video Conference penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, vaksinasi dosis 2 menjadi indikator kewaspadaan Covid-19, dan Subang turun menjadi level 2 kewaspadaan, karena capaiannya masih di bawah target.

“Strategi penanganan Covid-19, harus berdasarkan loyalitas, dan pengabdian. Vaksinasi yang diselenggarakan TNI adalah untuk membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Subang,” kata Letkol Czi Irsad Wilyarto.

Dikatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai pengaktifan kembali lagi pusat isolasi terpadu (isoter) di tingkat kabupaten.

“Bisa di asrama haji dan di desa-desa mohon disediakan,” ujarnya.

Kapolres Subang AKBP Sumarni, mengatakan, sesuai arahan presiden dan Kapolri, capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun 100% sedangkan di Subang baru mencapai 80,08%.

“Mohon untuk para Puskesmas, ayo kita giatkan untuk anak-anak agar mencapai 100%, tenaga kesehatannya mohon kunjungi sekolah dan berikan snack atau susu bagi anak-anak,” jelasnya.

“Saya lihat dengan mata saya sendiri, para siswa di sekolah tidak memakai masker, mereka baru memakai masker saat ada kami,” kata AKBP Sumarni.

Maka dari itu, AKBP Sumarni menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Subang dan dinas terkait agar menegaskan kembali perilaku 3M.

“Saya juga lihat cafe dan tempat hiburan yang  masih melanggar jam operasional dan protokol Covid-19, mari keliling-keliling lagi bagi bagi masker dan penegakan prokes khususnya di malam hari,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Subang, Tatang Komara, mengatakan, perlu perubahan strategi dalam mendongkrak vaksinasi.

‘”Saya juga menghimbau pembaharuan data agar data yang disajikan selalu update dan reliable,” kata Tatang.

Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Subang, Fauzi, mengatakan, salah satu faktor ketidaksesuaian NIK pelajar adalah banyak pelajar yang pindah alamat ke sekolah unggulan yang menerapkan sistem Zonasi.

“Kami akan mengirim tim khusus ke kecamatan yang masih rendah vaksinasinya, dan dirinya mengungkapkan syarat pengubahan NIK saat ini sudah lebih mudah, terlebih untuk vaksinasi,” kata Fauzi.

Direktur RSUD Subang, dr. Ahmad Nasuhi, mengatakan, RSUD Subang sudah menyiapkan ruangan khusus isolasi dan ICU Covid-19 untuk menghadapi kenaikan kasus Covid-19 di Subang.

“Untuk Oksigen sedang diproses Oxygen Central di BUMD Subang Energi Abadi, dan kita mendapat bantuan Oxygen Concentrator dari Kemenkes,” ujar dr. Ahmad.

Bupati Kang Jimat, mengatakan, perlu kesadaran, keikhlasan dan koordinasi serta mengevaluasi para perangkat dinas terkait untuk meningkatkan lagi target vaksinasi.

“Di tingkat Provinsi, Kabupaten Subang untuk vaksinasi level 2 berada di urutan ke 22, dan vaksinasi lansia berada di urutan terbawah, ini perlu kita tingkatkan, ini bukan hanya pencapaian tapi penyelamatan nyawa manusia,” tegasnya.

Kang Jimat pun menargetkan kurang dari 1 bulan ke depan capaian vaksin di Kabupaten Subang harus mencapai target.

“Saya yakin teman-teman tidak ada niatan untuk memboikot agar bupatinya dipanggil gubernur maupun kapolda, maka dari itu mohon agar dilaksanakan sebaik-baiknya,” ungkapnya.(sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait