PERBUATAN dan ucapan yang dilakukan kita sehari-hari perlu kiranya di perhatikan karena banyak seseorang yang mengalami masalah akibat kurangnya kehati-hatian dalam melakukan perbuatan dan mengucapkan sesuatu. Resiko dalam dalam hal ini apabila ingin di minimalisir maka perlu kiranya pemikiran atau logika yang digunakan supaya apa yang kita ucapkan lebih teratur dengan baik.
Penulis : Kamilah
Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah
Institut Dirosat Islamitah Al-Amien Prenduan (IDIA)
Kata logika sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam dunia keilmuan. logika merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengembangkan pemikiran atau penalaran manusia untuk menyelesaikan masalah masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tanpa mereka sadari sejak dahulu sampai saat ini, menggunakan akal mereka untuk menalar setiap permasalahan yang mereka hadapi.
Logika memang merupakan ilmu yang digunakan untuk mengembangkan pemikiran nmanusia dengan metode dan teknik yang ada dalam logika. Masalah masalah yang terjadi dalam masyarakat saat ini sudah sangat banyak. Berbagai macam permasalahan muncul, dari mulai yang permasalahan yang sederhana sampai yang rumit.
Hal ini membuat masyarakat mengenbangkan pemikiran mereka untuk bisa menyelesaikan masalahnya. Masalah masalah yang dihadapi sangat beragam mulai dari masalah ekonomi, sosial, budaya, agama, politik, dan lainnya.
Dengan beragamnya masalah ini, cara menyelesaikannya tidak hanya menggunakan teori saja tetapi menggunakan pemikiran dan pengembangan dari akal mereka sesuai dengan kondisi dan zaman yang semakin berkembang seperti saat ini.
Partap Sing Mehra dalam bukunya “Pengantar Logika Tradisional” menjelaskan bahwa term adalah “kata” atau “kesatuan kata-kata” yang dapat digunakan sebagai subjek atau predikat dalam sebuah proposisi logika. “Kata” atau “kesatuan kata-kata” yang tak mungkin dipergunakan sebagai subjek atau predikat, dalam pengertian logika bukanlah merupakan sebuah term. Jadi tidak semua kata dapat dianggap sebagai term, meskipun setiap term itu terdiri dari kata.
Sedangkan menurut Dr. W. Poespoprodjo, SH, pengertian term adalah pernyataan ide atau konsep dalam kata atau sejumlah kata. Pembagian term sama dengan pembagian yang berlaku pada konsep atau ide. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial, maka terdorong untuk mengungkapkan pikirannya. Oleh karena itu, digunakan tanda-tanda sebagai sarana hubungan.
Kata-kata yang tanpa bantuan kata-kata lain dapat digunakan sebagai term disebut kata-kata kategorimatis, seperti misalnya: orang, putih, makan, dan lain-lain. Sedangkan kata yang tidak dapat digunakan sebagai term kalau tidak dibantu oleh kata-kata lain disebut kata-kata sinkategorimatis. Misalnya proposisi: “Bumi adalah planet yang berputar mengelilingi matahari”, “Bumi” dipergunakan sebagai kata sinkategorimatis, sedangkan kata-kata lainnya dalamm proposisi ini yang berdiri sebagai predikat digunakan sebagai kata-kata sinkategorimati.
Telah kita ketahui bahwa suatu term adalah “kata” atau “kelompok kata-kata” yang dapat dipergunakan sebagai subjek atau predikat dalam sebuah proposisi.
Berikut ini akan dijelaskan macam-macam term :
Term Bersahaja dan Komposit
Dinamakan “term bersahaja” yakni apabila term terdiri dari hanya satu kata saja, misalnya: manusia, kuda, rumah, dan lain-lain. Sebaliknya bila term itu terdiri lebih dari satu kata misalnya: kuda putih, rumah besar, dan sebagainya maka term ini dinamakan “term komposit”.
Term Singular, General, dan Kolektif
Term Singular adalah term yang menunjukan satu objek saja. Misalnya: gunung yang tertinggi di Indonesia, Presiden pertama RI. Sedangkan term general adalah term yang dapat dipergunakan bagi setiap anggota klas dengan arti yang sama. Misalnya: manusia, buku, mahasiswa, dan lain-lain. Lebih lanjut para ahli logika membagi lagi “term khusus” menjadi dua sub-klas, yaitu “term tunggal signifikan” dan “term tunggal non-sinifikan”.
Term khusus yang menunjukan objek dengan mengemukakan kualitas yang tertentu, seperti: gunung yang tertinggi di Indonesia, Presiden RI yang pertama, dan sebagainya disebut “term tunggal signifikan”, sedangkan term khusus yang tidak menunjukan objek dengan mengemukakan kualitas tertentu dinamakan dengan “term tunggal non-signifikan”, misalnya: gunung yang tertinggi, Presiden RI, dan sebagainya.
Term kolektif adalah term yang dipergunakan untuk menunjukan sekelompok benda yang membentuk satu keseluruhan atau satu klas, misalnya: juri, mahasiswa, angkatan darat, dan lain-lain.
Term kolektif mungkin bersifat khusus dan umum. Term kolektif khusus adalah term kolektif yang hanya dapat dipergunakan untuk sekelompok benda-benda, misalnya: orang-orang Indonesia, mahasiswa IDIA Al-Amien Prenduan, dan lain-lain; jika term kolektif itu dapat dipergunakan untuk tiap-tiap kelompok, misalnya: mahasiswa, pelajar, dan lain-lain, disebut term kolektif umum.
Term Positif, Negatif, dan Privatif
Suatu term dikatakan positif bila term itu menyatakan benda atau atribut yang ada. Dikatakan negatif bila term itu menyatakan benda yang tidak ada, dan dikatakan privatif bila benda atau atribut benda itu tidak ada pada waktu sekarang, tetapi mungkin dimilikinya pada waktu yang lain.
Term privatif menyatakan bahwa suatu objek atau suatu benda biasanya memiliki kualitas, tetapi kualitas itu pada saat ini tidak ada, misalnya: buta, lumpuh, bisu, dan sebagainya. Seseorang disebut buta karena oleh suatu sebab pada suatu waktu ia tidak dapat melihat walaupun ia memiliki mata.
Term Konkrit dan Abstrak
Term konkrit adalah nama benda, sedangkan term abstrak adalah nama kualitas atau kumpulan kualitas yang dapat dibicarakan terlepas dari hubungannya dengan suatu benda. Suatu term dikatakan konkrit kalau menunjukan suatu benda, artinya bila menunjukan seseorang, suatu objek, suatu kenyataan, atau apa saja yang mempunyai kualitas dan eksistensi tertentu.
Misalnya meja, meja adalah suatu benda yang memiliki beberapa kualitas, misalnya: bentuknya, beratnya, rupanya, dan sebagainya pada suatu tertentu, pada tempat tertentu dan mempunyai hubungan dengan objek lain. Sebaliknya suatu term adalah abstrak, bila menyatakan kualitas atau kualitas terlepas dari eksistensi tertentu pada suatu waktu dan suatu tempat atau dalam hubungan dengan benda-benda lain, misalnya: persegi, putih, merah, dan sebagainya.
Term Relatif dan Absolut
Term relatif adalah term yang tidak pernah dapat dipahami dengan sendirinya dan selalu harus ada hubungannya dengan benda atau kualitas yang lain. Dengan kata lain, term relatif adalah term yang selalu menunjuk benda yang lain dan artinya hanya dapat dipahami dari hubungannya dengan benda yang lain itu. “Abang” adalah term relatif, karena term ini tidak akan berarti kalau tidak ada dua orang bersaudara yang dilahirkan oleh orang tua yang sama.
Demikian pula halnya sama dengan suami, istri, anak, orang tua, dan lain-lain. Term Absolut adalah nama suatu benda atau atribut yang dapat dipahami dengan sendirinya dan tidak perlu dihubungkan dengan benda atau atribut lain. Misalnya: pohon, manusia, kuda, dan lain-lain.
Term Sinonim dan Equivok
Term sinonim : Term yang mengacu pada berbagai benda dengan satu sebutan. Contoh: “bunga” menandai mawar, kamboja, anggrek. Term equivok adalah term yang mempunyai makna lebih dari satu dan umumnya mempunyai dua makna, seperti : bunga, bulan, buku dan lain sebaginya. Bunga bisa berarti adalah gadis manis nan cantik, bisa juga berarti bunga mawar yang merah nan harum dan bisa pula berarti bunga bank.
Bulan bisa bararti bulan yang ada dilangit (planet), bisa juga berarti bulan untuk perhitungan kalender. Begitu juga buku, buku bisa bararti panjang batang tanaman diantara dua ruas, dan bisa pula berarti kertas yang diikat sebagian sisinya yang kemudian dijilid.
Pengertian term adalah pernyataan ide atau konsep dalam kata atau sejumlah kata. Pembagian term sama dengan pembagian yang berlaku pada konsep atau ide. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial, maka terdorong untuk mengungkapkan pikirannya. Oleh karena itu, digunakan tanda-tanda sebagai sarana hubungan.(*)