ETIKA merupakan komponen yang sangat diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Namun, di zaman yang semakin berkembang ini yaitu yang mana teknologi semakin canggih, yaitu era revolusi industri 4.0, banyak sekali problem yang dikalangan pendidikan yaitu terjadinya kasus penyimpangan etika yang dilakukan oleh peserta didik terhadap gurunya.
Penulis : Sri Dewi Ayu Al Farina
Mahasiswi Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Madura
Sebagai seorang yang berilmu, sudah seharusnya seorang peserta didik memperhatikan etikanya baik terhadap dirinya sendiri, maupun terhadap guru, karena peserta didik merupakan generasi penerus bangsa.
Etika sangat diperlukan dalam kemajuan suatu bangsa karena dengan adanya etika maka seseorang dapat melakukan suatu perbuatan yang baik bagi bangsanya. Permasalahan yang saat ini terjadi adalah munculnya beberapa macam permasalahan dalam proses penyelenggaraan pendidikan salah satunya adalah merosotnya penerapan etika di sekolah.
Pemerosotan nilai etika khusunya didalam pendidikan ini dapat dilihat dari fenomena nyata dari kasus penyimpangan etika yang dilakukan oleh peserta didik seperti di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), para peserta didik yang mayoritas muslim masih banyak sekali yang melakukan tawuran antar sekolah, pencurian, pembunuhan, dan pergailan bebas serta penghinaan maupun penganiayaan.
Perilaku tersebut dilakukan oleh peserta didik terhadap gurunya. Beberapa permasalahan diatas adalah cerminan prilaku peserta didik yang tidak mencerminkan etika yang baik. Seharusnya seorang pelajar tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan melainkan harus seimbang pula dengan etika yang semestinya dicerminkan oleh seorang yang terpelajar.
Guru adalah Orang Tua Kedua Setelah Ayah dan Ibu di Rumah
Maka sudah seharusnya seorang guru dihormati dan dipatuhi. Seoorang guru tidak akan mengajarkan anaknya dalam hal keburukan, guru selalu membina dan mendidik anak didiknya meskipun masalah dalam kehidupan peribadinya selalu datang.
Seorang guru tetap setiap mendampingi peserta didiknya sampai ditahap kesuksesan, seorang guru berada dibelakang orang tua untuk selalu mendukung anak didiknya. Oleh karena itu, seorang peserta didik memiliki peran sangat penting dalam beretika terhadap gurunya, karena dalam pendidikan, persoalan etika sangat perlu diperhatikan karena tujuan pendidikan tidak hanya menciptakan insan yang berotak cerdas dan berketerampilan saja, melainkan manusia yang sempurna yaitu manusia yang didalam dirinya terdapat prilaku yang baikdihiasi serta berakhlak mulia.
Seorang peserta didik selain tugasnya belajar, ia juga memiliki tugas yang penting apalagi ketika sedang berhadapan dengan gurunya. Tugas tersebut adalah peserta didik harus menampilkan budi pekerti yang luhur, bersikap dengan penuh etika.
Umar Bin Ahmad Baraja menyatakan bahwa “Wahai peserta didik yang beradab, sesungguhnya gurumu susah payah tak kenal lelah dalam memberikan pendidikan bagimu, mereka mengajarkan- mu tentang akhlak, mengajarkan mu tentang ilmu, mereka selalu memberikan nasihat bagimu, hal itu dilakukan karena para guru sayang kepadamu sebagaimana orang tuamu juga sayang kepadamu. Mereka (guru) mengharapkan agar kamu menjadi manusia yang berilmu dan berguna”.
Guru adalah Cerminan dari Peserta Didik
Seorang guru tidak akan meemberikan cerminan yang buruk kepada peserta didiknya, maka dari itu, seorang peserta didik harus beretika yang baik kepada gurunya maupun kepada lingkungannya. Tidak hanya orang tua yang harus dihormati melainkan seorang guru juga harus dihargai serta dihormati.
Dari penjelasan diatas maka sebagai peserta didik harus mempunyai etika terhadap gurunya, diantaranya :
- Duduk yang sopan didepan guru
- Berbicara yang sopan
- Tidak boleh memotong pembicaraan guru
- Mendengarkan apa yang disampaikan guru
- Patuh dan tata terhadap guru.
Jadi, seorang peserta didik harus menaati segala peraturan yang diterapkan disekolah ataupun oleh gurunya dengan tidak berfikiran negatif terhadap gurunya.
Sebagai generasi penerus bangsa yang berakhlak, kita harus menjaga etika atau perilaku terhadap guru kita baik dalam perkataan maupun perbuatan, agar kedepannya kita dapat menjadi seorang yang berguna bagi agama dan bangsa.(*)