ETIKA merupakan ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak kewajiban moral (akhlak), perilaku, adat kebiasaan yang dimiliki oleh setiap individu yang ada dimuka bumi ini. Etika dan guru merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, why ? Karena syarat pertama untuk menjadi guru professional ialah dia yang memiliki etika ( akhlak), seperti yang dirumuskan oleh Naquib Al-Attas dalam rumusan tersebut tertulis bahwa tujuan akhir pengajaran yaitu menghasilkan manusia yang beradab (ta’dib).
Penulis : Nuri Safitri
Mahasiswi Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Preduan
Etika guru dalam perspektif dunia pendidikan adalah perilaku guru yang menjadi indicator kemajuan pendidikan. Dan etika menjadi pilar yang mengantarkan guru kedalam derajat keagungan, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah dalam surat al-mujadalah ayat 11 yang artinya : Allah mengangkat orang yang beriman dan berilmu diantara kamu beberapa derajat.
Perkembangan zaman telah menimbulkan perubahan bagi dunia pendidikan, sehingga guru pada zaman sekarang dituntut untuk memiliki etika yang lebih baik. Why ? Karena guru merupakan panutan bagi peserta didik dan sebisa mungkin seorang guru dapat memberikan yang terbaik bagi peserta didik nya. Serta guru juga akan dipandang atau mulai dianggap oleh masyarakat apabila dalam sebuah pendidikan tersebut memiliki layanan mendidik (guru) yang baik maka mereka akan berani dan lebih yakin untuk mendaftarkan anaknya untuk sekolah atau mengenyam pendidikan disana.
Dan disini hal yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang tua siswa dengan baik karena dengan adanya hubungan yang baik maka akan berdampak positif pula pada hubungan sosialnya dimasyarakat. Karena tidak dapat kita pungkiri dan kita hindari hal-hal negatif apa saja yang akan terjadi pada seorang guru apabila seorang guru tersebut tidak mengutamakan akhlak nya serta berkomunikasi atau menjalin hubungan social yang baik dengan masyarakat dan wali/orang tua peserta didik tersebut.
Pada perkembangan zaman ini untuk mencegah segala hal yang bisa saja terjadi tanpa kita duga maka etika yang dijalankan guru harus diimbangi dengan wawasan pengetahuan yang menyeluruh, dan seorang guru tentu memahami kode etik seorang guru dan hal inilah yang harus diterapkan dan dipraktikan oleh seorang guru bukan hanya sekedar untuk dibaca dan difahami saja.
Guru memiliki kewajiban menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah/janji seorang guru. Dan guru harus melaksanakan tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Keadaan guru di era globalisasi berbeda dengan keadaan guru di era agricultural. Jika di era agricultural hanya guru lah yang ditiru, dimuliakan dan dihormati namun tidak lagi di era globalisasi disini guru bukan lagi satu satunya agent of information ataupun agent of change, KOK BISA??? hal ini karena dunia yang semakin canggih sehingga mempermudah masyarakat untuk mengakses beragam jaringan informasi yang ada.
Berdasarkan tuntutan perkembangan zaman inilah, yang membuat fungsi guru mengalami perubahan dan perkembangan. Sehingga harus bisa menyeimbangi etika nya dalam menjadi motivator yang dapat menggerakkan peserta didik pada sumber belajar yang dapat diakses, dinamisator yaitu memacu peserta didik agar mengembangkan kreativitas dan imajinasinya, evaluator dan justificatory yaitu berperan untuk menilai, memberikan catatan, tambahan, pembenaran terhadap hasil temuan peserta didik.
Perkembangan zaman semakin menuntut guru untuk berkepribadian serta berakhlak mulia karena adanya pengaruh-pengaruh negative yang bisa saja terjadi tanpa sempat dihindari akan canggih nya globalisasi. Memiliki sikap sebagai manusia yang modern yang artinya manusia yang dapat berfikir rasional, dinamis, kreatif, inovatif, berorientasi pada produktivitas, bekerja secara professional, berwawasan luas, berfikir jauh kedepan, menghargai waktu.
Kenapa hal ini harus diperlukan ? Tentu hal ini lah yang akan membantu seorang guru untuk mempersiapkan masyarakat yang telah faham akan modrn nya dunia, tentu sikap “akhlak” juga berperan disini.
Meskipun guru telah memiliki good knowledge, akan tetapi di saat zaman semakin berkembang seorang guru harus mampu menempatkan diri serta menyeimbangi antara akhlak dan ilmu pengetahuannya, mengatasi masalah dengan dingin hati bukan dengan tindakan criminal, karena dampak dari perkembangan yang semakin maju dan meluas bisa saja berdampak kepada seorang guru bukan hanya kepada peserta didik.
Oleh karena itu guru harus pandai beretika dengan baik terhadap peserta didik maupun lingkungan dan masyarakat sekitar. Karena guru tidak hanya bertindak dalam menyajikan pelajaran akan tetapi menjadi tauladan serta pewaris nilai kehidupan. Oleh karena itu, seorang guru dituntut memiliki kemampuan serta moral yang tinggi.(*)