Kabupaten Banyuwangi, spiritnews.co.id – Pertikaian antara dua perguruan silat di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, telah memakan korban jiwa dan meresahkan masyarakat. Anggota DPR RI Dapil Jatim III, Nihayatul Wafiroh pun mendesak aparat mengusut tuntas persoalan itu.
“Tentu saja saya ikut menyayangkan kejadian itu. Saya meminta aparat untuk mengusutnya sampai ke akar-akarnya. Jangan dibiarkan begitu saja, apalagi sudah ada korban jiwa,” kata Nihayatul Wafiroh, perempuan yang karib disapa Nduk Nik di Banyuwangi, Jumat, (11/3/2022).
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu mengatakan, organisasi silat sejatinya merupakan kebanggaan Banyuwangi dan Indonesia secara umum. Olahraga ini kian digandrungi lantaran mampu menorehkan rentetan prestasi yang mengharumkan nama bangsa.
Namun, Nduk Nik berkata, bentrokan dua organisasi silat yang terjadi di lokasi tak jauh dari tanah lahirnya itu membuat nama harum pencak silat menjadi sedikit tercoreng. Karenanya ia menekankan persatuan dan persaudaraan bagi setiap anggota perguruan.
“Seharusnya sesama anggota perguruan silat meski lain nama bisa bersatu, sama-sama mengedepankan persaudaraan dan bersatu meraih prestasi silat di berbagai ajang. Bukan malah gontok-gontokan. Ini sekali lagi kita sayangkan bersama,” tutur Nduk Nik.
Lebih lanjut legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memohon kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dari adanya kejadian tersebut. Dan menunggu kepastian dari penyelidikan lebih mendalam yang dilakukan oleh kepolisian.
“Ya intinya seperti jangan asal mengklaim, apalagi menghakimi. Kita serahkan kepada aparat kepolisian mengapa itu terjadi, bagaimana kronologisnya. Makanya harus diusut sampai tuntas siapa pelakunya, bila bersalah ya hukum ditegakkan, artinya tidak boleh tebang pilih juga, enggak boleh tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, harus adil,” ujarnya.
Sebelumnya, dua perguruan silat besar di Jawa Timur, yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa (PN) Nahdlatul Ulama, terlibat bentrok. Aksi kekerasan itu diduga dipicu saling ejek ini melibatkan ratusan anggota.
Bentrok yang berkelanjutan sejak Selasa (8/3/2022) lalu telah banyak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Kejadian itu juga menyebabkan 1 korban jiwa yang dimakamkan pada Kamis (10/3/2022) siang.(rls/red)