Jakarta, spiritnews.co.id – Gerakan untuk mendorong para guru/pendidik untuk menempati posisi legislatif maupun eksekutif, terutama merebut posisi sebagai presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang semakin kencang dan menguat.
Demikian dikatakan Koordinator Gerakan Pilih Guru (GPG) Iwan Hermawan, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/5/2022). Menurutnya, sudah saatnya orang-orang yang menempati kursi eksekutif dan legislatif berasal dari kalangan pendidik.
“Gerakan Pilih Guru/Pendidik (GPG) untuk duduk di kursi eksekutif maupun legislatif sebuah keharusan,” kata Iwan.
Gerakan ini, kata Iwan, untuk memosisikan guru/pendidik pada tempat-tempat yang strategis. Dia berharap kebijakan-kebijakan yang dihasilkan nanti akan berpengaruh positif terhadap nasib guru.
Dikatakan, GPG sangat memaklumi bahwa untuk posisi orang nomor satu di Indonesia sampai di ruang-ruang dewan sejatinya bisa diisi seseorang dengan latar belakang guru/pendidik. Adapun sasaran gerakan ini adalah guru, siswa, alumni dan para orang tua siswa yang dapat didorong untuk menyukseskan GPG.
“Sejarah negara ini didirikan oleh para guru di antaranya Bung Karno, Bung Hatta, K.H. Agus Salim, Sudirman, Ki Hajar Dewantara, dan yang lainnya. Mereka itu adalah para guru yang terjun ke dunia politik,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, Pilih Guru/Pendidik dapat menjadi gerakan nasional dengan target pada Pemilu 2024. Selain itu, dia berharap para partai politik untuk memosisikan para calegnya dengan latar belakang guru.
“Parpol-parpol bisa menempatkan guru/pendidik menjadi caleg pada setiap daerah pemilihan,” ujarnya.
Iwan mengimbau para guru honorer, dosen non-ASN, pensiunan guru/pendidik untuk ikut berpartisipasi menyukseskan gerakan ini dengan ikut memajukan diri sebagai Caleg atau bahkan menjadi pemimpin nomor satu atau dua di negeri ini.
“Sebaiknya pilih caleg, RI 1 dan RI 2 yang punya latar belakang guru atau pendidik agar kebijakannya lebih berpihak kepada guru,” ungkapnya.(tim/net/red)