Kabupaten Purwakarta, spiritnews.co.id – Berdasarkan pantauan udara puncak arus balik mudik dari arah timur (Jawa Timur) ke Jakarta ramai lancar, tidak terjadi kemacetan ataupun penumpukan kendaraan di ruas jalan tol menuju Jakarta ataupun sebaliknya.
Demikian dikatakan, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono saat melakukan pengecekan arus balik mudik di Pos Terpadu Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Minggu (8/5/2022). Wakapolri didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Suntana M.Si., mengecek arus balik di seluruh Jawa Barat.
“Saya berterima kasih kepada para pemudik yang sudah baik dan mematuhi peraturan yang diterapkan para petugas kepolisian di lapangan, karena itu sangat membantu pihak kepolisian dalam melaksanakan tugasnya,” kata Komjen Gatot Eddy Pramono.
Diakuinya, berdasarkan dari pantauan udara arus dari Jakarta maupun dari arah timur, kendaraan pemudik masih bisa berjalan dengan kecepatan 30 – 40 km per jam. Terlihat dari Video Conference dan Zoom Meeting kendaraan masih lancar dan bisa dilalui.
“Langkah yang dilakukan oleh Polda Jawa Barat dan Korlantas Polri memberlakukan sistem one way mulai dari Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Semarang hingga ke KM 72 Jalan Tol Jakarta – Cikampek, tepatnya di Kabupaten Karawang, dapat mengurai kepadatan kendaraan. Kemudian dari KM 66 sampai KM 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek dilakukan contra flow dengan dua lajur, dari KM 47 sampai dengan KM 28 diberlakukan contra flow, sampai hari ini terlihat masih cukup efektif untuk mengurai volume kendaraan yang masuk ke Jakarta,” jelasnya.
Menurutnya, pada tahun 2019 lalu, sebanyak 165.000 kendaraan pemudik yang melewati Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sedang tadi malam (Sabtu, 7/5/2022), yang merupakan puncak arus balik mudik, sebanyak 170.000 kendaraan kembali ke Jakarta. Sehingga ada kenaikan jumlah kendaraan pemudik di tahun ini,” tambahanya.
“Sampai pukul 14.00 WIB, Minggu (8/5/2022), sudah ada 60.000 kendaraan yang melintasi jalan tol, jadi masih ada sekitar 100.000 kendaraan yang belum kembali ke Jakarta,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika ada perkembangan dinamis maka Korlantas Polri dan Polda Jawa Barat akan menggunakan diskresi kepolisian. Karena yang terpenting dapat meminimal kerugian masyarakat, sehingga masyarakat dapat melaksanakan arus balik mudik lebaran dengan aman, lancar sampai menuju rumahnya masing-masing.
“Masyarakat yang akan berangkat dari Jakarta menuju ke Jawa Timur atau Bandung, jika ada sedikit hambatan atau kemacetan, itu pasti dikarenakan volume kendaraan yang cukup besar,” ucapnya.(ops/sir)