Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Dalam rapat kerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Karawang, Rabu (18/5/2022), terungkap target masuk 10 besar dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022.
Ketua Umum KONI Karawang, Sayuti Haris, mengatakan, untuk mewujudkan target, KONI Karawang menyiapkan 45 cabang olahraga (cabor) yang sebelumnya telah lolos babak kualifikasi maupun yang otomatis lolos ke Porprov.
“Dari 45 cabor, kami harapkan minimal bisa meraih 25 medali emas agar target masuk sepuluh besar Porprov bisa terealisasi,” ujar Sayuti, usai kegiatan Rapat Kerja KONI Kabupaten Karawang Tahun 2022 di salah satu hotel di Karawang, Rabu (18/5/2022).
Dikatakan, dalam Porprov sebelumnya pada 2018, Karawang berhasil finis di posisi 11 dengan torehan 18 medali emas, 23 perak dan 41 perunggu.
“Dengan tetap mengandalkan atlet lokal hasil pembinaan cabor, semoga tahun ini bisa finis di posisi 10 besar,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Asep Junaedi, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menyambut baik kegiatan rapat kerja yang dilaksanakan KONI Karawang.
“Mudah-mudahan dari adanya evaluasi tahun sebelumnya bisa lahir program kerja yang berkualitas di tahun ini. Terlebih dalam waktu dekat akan digelar Porprov, tentunya harus ada strategi untuk bisa masuk 10 besar,” kata Asep.
Ketua Panitia Pelaksana, Abdul Aziz, mengatakan, kegiatan rapat kerja KONI Karawang yang juga dihadiri Sekda Karawang dan Wakil Ketua Umum 1 KONI Jabar, diikuti puluhan cabor dan dua badan fungsional yaitu Perwosi dan Bapopsi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang, Acep Jamhuri, mengatakan, KONI harus mampu mengembangkan olahraga, baik olahraga masyarakat maupun olahraga prestasi.
“Kembang olahraga masyarakat agar masyarakat sehat jasmani dan rohani. Kembangkan juga olahraga prestasi, agar bisa mengharumkan nama Kabupaten Karawang. Dalam waktu dekat akan ada Porprov Jawa Barat, Karawang harus menjadi juara,” kata Acep.
Selain itu, Acep juga meminta KONI agar mengusulkan kebutuhan anggaran ke Pemkab Karawang untuk pembangunan sarana olahraga yang representatif. Apabila seandainya anggaran dari pemerintah tidak mencukupi, maka bisa mengajukan dana CSR (Corparate Social Responsibility) perusahaan.
“Selain saya sebagai Ketua TPAD (Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah), saya juga Ketua Forum CSR Karawang. Sehingga punya akses ke perusahaan. Saya yakin perusahaan juga akan mendukung pengembangan olahraga,” ungkapnya.(ops/sir)
