Pembangunan Pasar Rengsdengklok Dikebut, Bupati : Tahun Ini Harus Rampung

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Pembanguan pasar tradisional Rengasdengklok terbilang lambat, karena terhambat pandemi Covid-19. Kendati demikian, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memakluminya.

“Kami telah mengecek progres pembangunannya, karena prosesnya sudah cukup lama, hampir dua tahun menunggu pembangunan pasar itu selesai,” kata Cellica, saat meninjau progres pembangunan pasar baru tersebut, Senin, (30/5/2022).

Bacaan Lainnya

Diakuinya, sesuai dengan hasil peninjauan dan keterangan pihak pengusaha, tahap pembangunan pasar Rengasdengklok itu sudah sekitar 90 persen.

“Saya menginginkan agar pembangunan pasar tersebut rampung tahun ini. Sehingga para pedagang bisa langsung menempati kios dan lapak barunya,” jelasnya.

Sesuai dengan adendum kerja sama antara Pemkab Karawang dengan PT Visi Indonesia Mandiri, pembangunan pasar Rengasdengklok harus sudah rampung pada 25 Mei 2022. Namun, proses pembangunan masih terus berjalan.

“Kami memaklumi, karena sebelumnya kondisinya pandemi. Pemkab Karawang justru beruntung, di tengah masa pandemi, masih ada investor yang mau berinvestasi. Jadi ada kelonggaran karena situasi pandemi. Hal terpenting sesuai dengan regulasi yang ada,” katanya.

General Manajer PT Visi Indonesia Mandiri, Agung Djaja, mengatakan, waktu penyelesaian pembangunan pasar sebelumnya sudah diperpanjang, dan kemudian akan diperpanjang lagi.

“Sebelumnya adendum, dan sekarang akan kembali dilakukan adendum untuk yang kedua kali. Tujuannya agar pembangunan pasar Rengasdengklok bisa tuntas sempurna,” kata Agung.

Pihaknya berupaya optimal dalam melakukan pembangunan pasar Rengadengklok. Serah terima unit kepada para pedagang akan dilakukan setelah seluruh izin dari pemerintah kabupaten selesai.

Ia menyampaikan, pihaknya berinvestasi membangun pasar Rengasdengklok dengan nilai anggaran sekitar Rp 84 miliar.

Pasar Rengasdengklok dibangun di atas lahan sekitar 5,4 hektare. Di pasar itu tersedia 1.162 kios dan loss pedagang.

“Untuk lapak pedagang, kami jual dengan harga Rp 16,5 juta, dan harga kios Rp 19 juta. Teknis pembeliannya dilakukan dengan cara mencicil,” ungkapnya.(ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait