Gejolak Politik Luar Negeri pada Kawasan Amerika Latin 30 Tahun Kedepan

  • Whatsapp

MENURUT website IDB (Inter American Development Bank) menyatakan bahwa Dewan Atlantik telah melaksanakan promosi kepemimpinan konstruktif serta keterlibatan dalam segala urusan internasional berdasarkan peran sentral dari komunitas Atlantik untuk menghadapi segala bentuk tantangan global.

Penulis : Citra Inaya Suwanti

Bacaan Lainnya

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

Dalam hal ini, telah disedikan sebuah forum yang fokus untuk membahas perubahan ekonomi serta politik yang dapat menentukan kondisi wilayah dalam abad-21. Laporan ini di produksi bersama oleh Adrienne Arsht Latin American Center dan Strategic Foresight Initiative.

Misi Adrienne Arsht Latin America Center ialah bertujuan untuk memperluas kesadaran yang dimana Amerika Latin yang baru serya dapat menyoroti beberapa bentuk potensi yang di miliki oleh kawasan sebagai sebuah bentuk dari mitra strategis dan juga ekonomi bagi Amerika Serikat, Eropa, serta wilayah sekitar lainnya. selain itu terdaoat Strategic Foresight Initiative yang dimana mengembangkan pandangan kedepannya yang dapat ditindaklanjuti melalui pengidentifikasian serta menilai beberapa trend global jangka panjang yang dapat melihat beberapa tantangan yang ada guna menerapkan strategi skenario untuk masa depan.

Menurut pernyataan dari IDB sendiri kekhawatiran ekonomi terbesar di masa depan ialah partumbuhan produktivitas sederhana yang lebih rendah dari median OECD. Guna meningkatkan produktivitas, negara-negara yang berada dalam kawasan perlu melakukan yang namanya jenis dan tingkat investasi yang tepat sasaran dalam berbagai bidang yang dimana dalam hal ini di mulai dari bidang pendidikan serta pelatihan keterampilan hingga dengan infrastruktur.

Menurut data yang diberikan oleh IDB bahwa pada tahun 2030 mendatang Amerika Latin akan tetap menjadi salah satu kawasan yang dikatakan paling urban di dunia. Kota-kota yang terdapat dalam  negara ini harus dipikirkan dengan matang, sebab pada tahun 2030 kota-kota tersebut akan memainkan perannya untuk berkoordinasi dengan sektor swasta dan pemerintah akan meningkatkan investasi dalam infrastruktur perkotaan yang lebih baik melalui sebuah teknologi yang dapat menghemat sumber daya.

Amerika Latin merupakan salah satu kawasan yang mengalami penurunan kesuburan paling cepat di manapun. Namun, sebagian besar wilayah masih akan mengalami yang namanya bonus demografi pada tahun 2030, karena rasio pekerja terhadap tanggungan masih akan selalu positif.

Tingkat pertumbuhan bukan merupakan satu-satunya faktor bagi ketidakpastian ekonomi dalam lingkup global. Pada than 2030 mendatang berbagai pola perdagangan internasional, baik bersifat legal mapun illegal di masa depan pasti akan mempengaruhi pola kawasan ini.

Ketidakpastian terbesar mungkin melibatkan lintasan perjanjian perdagangan internasional, khusunya perjanjian perdagangan regional baru seperti Trans-Pasifik dan juga Kemitraan Perdagangan dan Investasi Trans Atlantik. Dalam website IDB menjelaskan, perjanjian perdangan regional ini sangat memungkinkan ekonomibesar Amerika Serikat untuk menetapkan standar aturan.

Hanya Peru, Meksiko, dan Chili yang merupakan bagian dari TPP (Trans-Pasifik) dan tidak ada ekonomi di kawasan tersebut yang menjadi bagian dari TTIP (Investasi Trans-Atlantik). Jika perjanjian perdagangan ini terwujud, negara lain harus segera bergerak ke arah standar untuk mempertahankan akses mereka. Pernyataan resmi dari website IDB mengatakan bahwa ekonomi dari wilayah Amerika Latin berada di ujung bawah rantai ekonomi global.

IDB telah memperkirakan bahwa pada tahu 2030 nanti, perekonomian dari kawasan Amerika Latin lebih cenderung pada arah mengekspor bahan mentah yang belum diproses atau mengekspor bahan mentah yang belum di proses atau bisa juga berupa eskpor barang jadi dengan nilai yang bertambah rendah.

Menurut pandangan dari IDB sendiri dinamika ini di perkuat lagi oleh fakta berupa banyak negara yang berada di dalam kawasan ini tidak terkait dengan baik dengan rantai pasokan global dengan ekspor yang menyumbang nilai tambah asinh 12% lebih rendah daripada ekspor di Asia.

Adanya beberapa pernyataan terkait dengan rencana strategis tersebut dapat di nilai bahwa negara-negara yang berada dalam kawasan Amerika Latin sendiri harus benar-benar memperhatikan kondisi negara pada 30 tahun kedepan. Hal ini mengingat semakin berkembangnya zaman maka semakin berat pula tantangan global yang harus di hadapi oleh suatu negara. beberapa dinamika politik luar negeri yang terjadi di masa yang akan datang akan bisa dihadapi dengan baik dengan menerapkan beberapa kebijakan yang di perkirakan akan tepat pada sasaran.

Perkembangan kota-kota yang ada di kawasan Amerika Latinpun juga harus diperhatikan dengan baik kondisi keamanan serta perkembangannya. Karena di masa yang akan datang (30 tahun kedepan) kota-kota tersebut akan menjadi sebuah unsur penting untuk menjadi sebuah nilai dalam menentukan kebijakan politik luar negeri dari negara-negara yang berada dalam kawasan Amerika Latin.

Sangat di harapkan politik luar negeri dari negara-negara yang berada dalam kawasan Amerika Latin tidak menjadikan ekonomi mereka semakin menurut, mengingat ada negara yang saat ini tidak lazim di ketahui memiliki ekonomi yang cukup besar di dunia.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait