Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didamingi Bupati Subang H. Ruhimat melakukan penanaman pohon mangrove di Pantai Pondok Bali, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis, (30/6/2022).
Penanaman pohon mangrove itu merupakan kolaborasi Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang. Tujuannya, untuk menjaga kelestarian alam.
“Seperti kita ketahui bersama betapa pentingnya akan kesadaran untuk menjaga lingkungan. Terima kasih, mudah-mudahan kami bisa berkolaborasi supaya bisa bersinergi lebih baik dan tentunya lebih mampu menghasilkan apa yang kita cita-citakan terkait keselamatan lingkungan di Kabupaten Subang,” kata Kang Jimat, sapaan akrab Bupati Subang.
Dikatakan, tanaman Mangrove ini akan akan sangat bermanfaat, bukan hanya bagi lingkungan, tapi juga bagi manusia itu sendiri.
“Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua khususnya untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang,” katanya.
Usai penandatanganan kerjasama pengawasan dan penegakan hukum lingkungan di Jawa Barat oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Dr. Ir. Prima Mayaningtyas, M.Si dengan seluruh Kepala Dinas Lingkungan hidup se-Jawa Barat, Penandatangan MoU tentang pengelolaan pesisir bersama Bio Farma dan Wanadri, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan mangrove hybrid, penyerahan prover emas untuk 10 perusahaan peduli lingkungan, serta penyerahan bantuan solar panel 10.600 WP di Jawa Barat sebagai Energi baru terbarukan (EBT) dari PT. Astra Daihatsu Motor kepada DLH Provinsi Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam gerakan menanam jutaan bibit pohon mangrove yang kini sedang digencarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Sebab, ratusan hektare tanah, khususnya di pesisir pantai utara Jawa Barat sudah terkikis air laut akibat pemanasan global.
“Dampak dari pemanasan global ini terjadi di Jawa Barat yang menghilangkan tanah menjadi laut. Karena itu, gerakan menanam mangrove di Utara Jawa Barat harus masif,” kata Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat.
Kang Emil mengatakan, di sekitar Pantai Pondok Bali, ada 192 hektare daratan kini sudah menjadi laut. Belum lagi di pesisir Bekasi, air laut kini menggenangi 400 hektare daratan akibat proyek pembangunan dan pemanasan global.
“Di sini 192 hektare lahan yang dulunya daratan sudah jadi laut, di Kabupaten Bekasi juga 400 hektare dengan berbagai sebab seperti proyek maupun pemanasan global,” ucapnya.
Adapun panjang pantai di Jawa Barat mencapai hingga 400 kilometer. Pemprov Jawa Barat sedang memetakan pantai mana saja yang berpotensi terkikis air laut untuk segera ditanami mangrove.
Berbeda dengan pesisir Selatan Jawa Barat yang kontur daratannya cenderung curam, pesisir utara lebih rendah yang memudahkan air laut naik ke darat. Itu jadi alasan penanaman mangrove gencar dilakukan di pesisir utara.
“Selatan tipenya lebih curam sehingga tidak menyebabkan hilangnya tanah. Maka penanaman jutaan mangrove fokus di utara terlebih di momen hari lingkungan hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, selain restorasi pesisir Utara Jawa Barat, Pemprov Jawa Barat terus berupaya melakukan proses perlindungan. Ia berharap, masifnya gerakan penanaman mangrove di seluruh pesisir Utara Jawa Barat dapat mengurangi potensi hilangnya lahan dalam beberapa tahun ke depan.
“Dalam beberapa tahun ke depan, mudah-mudahan mengurangi hilangnya lahan sehingga masyarakat bisa meneruskan masa depannya dengan lebih baik,” ungkapnya.(sir)