Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Tidak lama lagi, dua kecamatan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan segera dibangun kawasan industri. Diharapkan pembangunan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Rencana pembangunan kawasan industri itu akan dipusatkan di dua desa dan dua kemcamatan, yaitu, Desa Marengmang Kecamatan Kalijati dan Desa Wanakerta Kecamatan Purwadadi.
Hal itu terungkap saat Bupati Subang, H. Ruhimat atau yang akrab disapa Kang Jimat menerima kunjungan Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKII), di Ruang Rapat Segitiga, Rabu (13/07/2022).
Direktur Eksekutif HKII, Fahmi Shahab, mengatakan, HKII akan membangun kawasan industri di Kabupaten Subang.
“Kami akan mendorong kawasan industri dibangun di Kabupaten Subang, karena Jawa Barat proporsi industri masih terlalu jauh. Nantinya apabila sudah terbanguan, akan terjadi pemerataan industrialisasi,” kata Fahmi.
Diakuinya, Subang merupakan lokasi yang sangat strategis untuk dibangun kawasan industri terlebih dengan adanya Pelabuhan Patimban.
“Subang ini lokasi paling strategis untuk dijadikan kawasan industri,” katanya.
Bupati Subang, H. Ruhimat atau yang akrab disapa Kang Jimat, mengaku siap mendukung proses pembangunan kawasan industri di Kabupaten Subang.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang siap mendukung kelancaran dalam memulai langkah membuka kawasan industri di Kabupaten Subang,” kata Kang Jimat.
Pada kesempatan itu, Bupati Kang Jimat memperkenalkan BUMD yang ada di Kabupaten Subang kepada Himpunan Kawasan Industri Indonesia. Tujuannya, agar BUMD Subang tidak hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan kawasan industri maupun saat kawasan industri sudah terbangun.
“Saya ingin mengenalkan untuk dapat silaturahmi dengan BUMD Subang. Dalam koridor profesional saya mohon hire atau dikontrak BUMD yang ada di Subang,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, dengan dilibatkannya BUMD dalam kawasan industri, akan membuka kesempatan bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan kawasan industri.
“Sebagai contoh pengelolaan limbah industri, tidak mungkin limbah dibawa ke Jakarta. Silakan bekerjasama dengan BUMD kami yang nantinya akan mengajak BUMDes. Dengan pola seperti ini, gejolak perusahaan kawasan industri dapat diredam BUMD subcont-nya BUMDes dan warga setempat,” tegasnya.(sir)