GAYA BELAJAR adalah suatu cara atau metode dalam menerima, mengolah, dan memahami suatu ilmu ataupun informasi yang didapat. Gaya belajar sendiri penting untuk dipahami oleh diri masing-masing individu, orang tua, maupun seorang pendidik sekalipun agar dapat membantu diri siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan diri siswa masing-masing.
Penulis : Sokhifatul Muniro
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menurut (DePorter, B., Reardon, M. & Singer Nourie, S.1999) masing-masing siswa tidak hanya cenderung mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda yang berguna untuk pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi, Setiap siswa tidak hanya cenderung pada satu gaya belajar, mereka juga memanfaatkan kombinasi gaya belajar tertentu.
Adanya pemahaman lebih mengenai gaya belajar ini maka akan sangat membantu guru maupun orangtua agar siswa dapat lebih berprestasi pada pembelajaran akademisnya serta dapat belajar lebih efektif.
engan merancang strategi yang tepat dapat membuat siswa bisa mengatasi kelemahan yang ada pada dirinya dan sebaliknya kelebihan pada diri siswa akan lebih menonjol.
Dalam gaya belajar itu sendiri tidak ada istilah belajar dengan benar atau salah sehingga tidak ada ukuran yang pasti mengenai hal tersebut.
Menurut (Nasution. 2005) pengertian dari gaya belajar adalah cara konsisten yang dilakukan oleh seorang siswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal.
Gaya belajar disebut juga sebagai modalitas, artinya suatu sistem yang dimiliki oleh seseorang untuk mengakses dunia luar (Kok, E. J. 2008). Manusia memiliki kelima indra untuk menyerap informasi yang didapatkannya dari dunia luar sehingga terhubung dengan baik. Kelima indra tersebut yaitu penglihatan (visual), pendengaran (auditory), perbaan atau perasaan (kinesthetic), penciuman (olfactory), dan pengecapan (gustatory).
Macam-Macam Gaya Belajar
Kemampuan siswa dalam menyerap atau mengakses informasi maupun ilmu yang didapatkan oleh masing-masing diri individu tentunya berbeda-beda tingkatnya. Ada siswa yang dalam memahami informasi bisa secara cepat, sedang maupun ada yang lambat. Karena hal tersebut siswa harus menempuh cara yang berbeda untuk memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Terdapat tiga jenis gaya belajar menurut (DePorter, B., Reardon, M. & Singer Nourie, S.1999), yaitu , gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik.
Karakteristik atau ciri-ciri dari macam-macam gaya belajar secara umum menurut (Kok, E. J. 2008. Iskandar, S. M. 2011. Dan DePorter, B. & Hernacki, M. 1992) yaitu :
A. Visual
Pada jenis gaya belajar visual ini lebih menitikberatkan pada indra penglihatan yaitu mata, yang artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar siswa dapat memahami dengan baik.
Ada beberapa karakteristik yang khas bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual ini diantaranya :
- Kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya maupun memahaminya.
- Memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna.
- Memiliki kesulitan berdialog secara langsung.
- Seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
- Terlalu reaktif terhadap suara.
Ciri-ciri anak/individu dengan gaya belajar visual yaitu :
- Posisi kepala terangkat ke atas kearah orang yang sedang berbicara.
- Penampilan rapi, warna serasi, dan teratur.
- Lebih mudah mengingat dengan gambar.
- Lebih suka membaca dari pada dibacakan.
- Mengingat apa yang langsung dilihatnya.
- Menjaga jarak dengan orang lain supaya dapat melihatnya dengan lebih jelas.
B. Auditorial
Jenis gaya belajar auditorial ini lebih menitikberatkan kepada indra pendengaran yaitu telinga, yang dapat diartikan bahwa karakteristik jenis gaya belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama dalam menangkap, mengkases ataupun mengolah informasi yang didapatkannya.
Ada beberapa karakteristik khusus yang dimiliki oleh gaya belajar auditorial ini diantaranya :
- Dalam menyerap informasi/pelajaran hanya bisa diserap melalui pendengaran.
- Memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk gambar, tulisan, ataupun membaca secara langsung.
Ciri-ciri anak/individu dengan gaya belajar auditorial yaitu :
- Posisi kepala menoleh ke arah orang yang sedang berbicara.
- Perhatiannya mudah terpecah atau mudah tidak fokus.
- Selalu mengulang apa yang baru saja ia dengar.
- Berdialog secara internal maupun eksternal.
- Mudah terganggu oleh situasi yang ramai atau bising.
- Berdiri dekat dengan orang lain agar dapat mendengar secara jelas.
C. Kinestetik
Pada jenis gaya belajar kinestetik ini yaitu lebih menitikberatkan pada indra perabaan, yang artinya sebuah gerakan atau sentuhan agar siswa dapat mengingatnya dengan baik.
Ada karakteristik khusus untuk gaya belajar kinestetik ini yaitu: menempatkan tangan sebagai alat utama penerima informasi agar mampu mengingatnya. Tentu saja pada gaya belajar kinestetik ini tidak semua individu dapat menguasainya, hanya ada beberapa saja.
Ciri-ciri anak/individu yang memiliki gaya belajar ini yaitu :
- Posisi kepala dan dahi menunduk.
- Suara nada rendah, temponya lambat.
- Berdiri dengan posisi berdekatan dengan lawan biacara.
- Menyukai sentuhan, merasakan informasi.
- Menanggapi sesuatu hal dengan fisik.
- Mudah terganggu oleh emosi sendiri.
Dari ketiga gaya belajar diatas hanya beberapa siswa yang memiliki gaya belajar yang menonjol. Pada umumnya para siswa bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar, misalnya gabungan dari gaya belajar visual dan auditorial.
Dengan mengidentifikasi ketiga jenis gaya belajar baik secara visual, auditorial, dan kinestetik kita sebagai pendidik maupun orangtua dapat memebedakan bagaimana individu/anak ini dapat menyerap informasi yang didapatkannya. Ketika sudah mengetahui maka akan lebih mudah bagaimana membimbing seorang anak agar lebih mudah dan efektif dalam proses belajarnya.
Pentingnya Gaya Belajar untuk Penunjang Prestasi Siswa
Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti membuktikan bahwa kita memiliki cara belajar dan pola pikir yang berbeda-beda. Kita akan merasa lebih mudah dan efektif dalam berpikir maupun memahami sebuah informasi ketika kita menggunakan cara belajar yang sesuai dengan diri kita masing-masing.
Ada orang yang merasa lebih mudah memahami suatu hal dengan cara melihat langsung bendanya atau ada juga yang lebih mudah jika mendengar dan melihat langsung mengenai informasi yang didapatkan.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Nasution. 2005) menghasilkan belajar yang lebih baik ditunjukkan dengan nilai hasil belajar dan kemampuan High Order Thingking (HOT) yang tinggi, Dengan pengelompokkan berdasarkan gaya belajar, maka siswa akan lebih mudah memahami materi sebab siswa belajar sesuai dengan cara/gaya belajar mereka dan mereka dapat berkumpul sesuai dengan komunitas mereka.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan pengimplementasian terhadap cara/gaya belajar untuk masing-masing diri siswa maupun individu adalah sangat penting, karena dengan begitu siswa dalam lebih aktif dan efektif pada saat pembelajaran maupun berpikir tentang informasi dan hal-hal yang baru ia dapatkan dari dunia luar.(*)